Wajar dan sempat berpikir "setuju" dengan pemikiran sahabat saya yang saat ini masih duduk sebagai Wakil Rakyat, bahwa mereka sudah membeli, sebab rakyat sudah menjual dan menentukan harga. Jadi buat apa bekerja benar untuk rakyat, cukup sekedarnya dan Pemilu berikutnya beli lagi.
Wajar dan sangat wajar kalau pada kenyataannya kebahagiaan/kenikmatan menjadi rakyat Indonesia yang kaya akan alamnya ini sudah diwakilkan oleh pejabat dan Wakil Rakyat. Rumah mewah, aset berlimpah, mobil mengkilap, gaji besar, pendapatan lebar, sudah diwakili oleh Wakilnya bernama Wakil Rakyat. Ibaratnya wakil rakyat dapat "teteknya" sedangkan rakyat dapat "bengeknya".
Salam Bengek!***
Kategori :