"Saya khawatir ini tanda-tanda tak baik untuk honorer dan ini sejalan dengan laporan yang saya terima dari kawan-kawan guru P1 bahwa pemdanya tidak bisa mengusulkan formasi PPPK 2024 semaksimal mungkin," tutur Heti.
Heti mengungkapkan bagaimana keinginan Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nunuk Suryani untuk menuntaskan 12 ribuan guru P1 tahun ini. Sayangnya niat baik Dirjen Nunuk tidak berbanding lurus dengan kebijakan pemda.
Heti mengatakan guru P1 takut jika tidak bisa mendapatkan penempatan tahun ini, maka bukan tidak mungkin mereka dikenakan sistem PPPK paruh waktu.
"Kawan-kawan honorer di seluruh tanah air, ayo berbondong-bondong melobi pemda agar formasinya dimaksimalkan," ucapnya.
Ingat lagi, 1,3 juta formasi PPPK 2024 untuk guru, tenaga kesehatan, dan teknis tidak akan terserap maksimal bila usulan kebutuhan dari daerah masih minim, sambung Heti.(esy/jpnn)