“Kakek tidak punya anak sama sekali!” tiba-tiba sang kakek membuka suara walaupun nyaris tak terdengar.
“Tidak punya anak sama sekali?” sang pemuda balik bertanya karena tak percaya. “Bukankah yang saya tahu kakek punya 3 orang anak?”
Mendengar protes anak muda ini, sang kakek masih terdiam dan sedikit mengangguk namun diam seribu bahasa.
“Kek, setahu saya anak kakek 3 orang. Bahkan anak-anak kakek itu kini menjadi orang sukses, bergelimangan harta dan popularitas. Tapi…. Saya bingung mengapa kakek bisa-bisanya mengatakan bahwa kakek tidak punya anak?” sang pemuda masih protes.
Nafas panjang terdengar dari sang kakek. Bahkan nampak di kelopak matanya bulir-bulir air mata menetes pelan.
“Nak, kamu benar bahwa kakek memiliki 3 orang anak. Tapi…………., rasa-rasanya hingga hari ini kakek tidak memiliki mereka, Nak…” jawab sang kakek setelah mengatur nafasnya.
“Mengapa bisa seperti itu?” anak muda semakin penasaran.
“Nak, suatu saat kalau sudah menjadi orangtua kamu akan mengerti. Anak adalah harapan bagi setiap orangtua. Harapan itu tidak hanya di dunia, tapi lebih dari itu adalah harapan kebahagiaan di kehidupan masa depan yang abadi, akhirat. Kakek memiliki 3 orang anak, memang benar! Tapi ketiga orang anak kakek tidak ada yang bisa menjanjikan harapan sama sekali setelah nyawa lepas dari kandung badan ini” jawab sang kakek dengan terbata-bata dan air mata pun kembali menetes dari kelopak tua.