PANGKALPINANG - Penjabat Gubernur Bangka Belitung (Babel), Dr Safrizal ZA akan tetap berupaya agar ada pengerjaan pembangunan di sektor publik di tahun ini, kendati minimnya anggaran di postur APBD 2024.
Penyebabnya, yakni pemenuhan amanah konstisional untuk penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dan pembayaran angsuran pinjaman pembangunan ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Beberapa skema pun telah terpikirkan olehnya yang akan didiskusikan dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Babel.
Kepada sejumlah wartawan, Safrizal menegaskan, pengerjaan pembangunan tetap dilaksanakan. Sebab hal ini merupakan instrumen APBD dalam pemenuhan sektor publik bagi masyarakat. Bahkan demi pemenuhan sektor publik tersebut, ia terpaksa melakukan pemangkasan uang perjalanan dinas kepegawaian sebesar 40 persen.
Kendati menjadi dilema bagi dirinya, mengingat pentingnya perjalanan dinas ini demi memaksimalkan kinerja pemerintahan dalam hal pembinaan, pemberdayaan hingga lainnya. "Kita memiliki kewajiban di APBD kita untuk memenuhi sektor publik, justru yang kita kurangi banyak itu perjalanan dinas. Sudah saya potong 40 persen. Tapi kau tidak ada sama sekali perjalanan dinas, akan banyak juga pekerjaan yang enggak berjalan," jelasnya, Kamis (25/1).
Skema lainnya, lanjut Safrizal, pihaknya mencoba melobi PT SMI agar mendapat keringanan pembayaran di angsuran terakhir ini. "Misalnya angsuran itu Rp80 miliar, kalau bisa kita banyak 50 persen dulu tahun ini, 50 persen sisanya di tahun depan. Dengan setengahnya itu kan kita bisa melaksanakan pengerjaan pembangunan," sebutnya.
Kemudian, tambah Safrizal, lewat kesepakatan dengan pihak ketiga dengan penundaan pembayaran. "Bukan multiyears, tapi penundaan pembayaran lewat kausul kontrak bahwa pembayarannya dilakukan setengah di tahun depan. Dengan demikian pekerjaan tetap berjalan biar sektor riil tetap berputar, ekonomi dapat bergerak," jelas Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri ini.
"Jadi skenarionya sudah kami buat, sehingga kita bisa mememastikan skenario perkiraan anggaran yang defisit ini kita atur menangemennya agar semua pengerjaan pembangunan dapat dilaksanakan. Dan ini sangat bergantung dengan realisasi peneriman pendapata kita pada akhir tahun," imbuhnya.(jua)