Olahraga Malam Bagi Orang Obesitas
--
Pada jam berapa sebaiknya Anda berolahraga? Bagi orang dengan obesitas, berolahraga pada malam hari mungkin paling bermanfaat, menurut penelitian baru.
Dikutip dari Health, Kamis (25/4), studi yang dipublikasikan pada 10 April dalam jurnal Diabetes Care, mencakup data dari hampir 30 ribu orang dengan obesitas, 10 persen di antaranya juga menderita diabetes tipe dua.
Tim peneliti menemukan bahwa peserta yang melakukan sebagian besar latihan aerobik mereka antara pukul 6 sore hingga tengah malam memiliki risiko penyakit jantung dan kematian dini yang paling rendah.
“Meskipun kami perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk menetapkan hubungan sebab akibat, studi ini menunjukkan bahwa waktu aktivitas fisik bisa menjadi bagian penting dari rekomendasi untuk manajemen obesitas dan diabetes tipe dua di masa depan, serta perawatan kesehatan preventif secara umum,” kata penulis studi Emmanuel Stamatakis, PhD, profesor aktivitas fisik, gaya hidup, dan kesehatan populasi di University of Sydney, dalam sebuah siaran pers.
Meskipun berolahraga pada malam hari bisa memberikan lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang dengan obesitas dan diabetes tipe dua, para ahli menekankan bahwa berolahraga adalah ide bagus kapan pun Anda bisa melakukannya.
“Ya, dalam dunia yang sempurna, mungkin malam hari adalah yang terbaik, tapi jika kita tidak bisa melakukannya di malam hari, masih ada manfaat bahkan pada waktu lain dalam sehari,” kata Matthew Freeby, MD, endokrinologis dan direktur Gonda Diabetes Center di UCLA Health, kepada Health.
Menurut para ahli, inilah bagaimana waktu berolahraga dapat memengaruhi hasil kesehatan bagi orang dengan obesitas dan diabetes tipe dua, serta apa yang perlu diketahui sebelum mengubah rutinitas olahraga Anda.
Penelitian lain sebelumnya telah menemukan hubungan antara olahraga pada malam hari dan manfaat kesehatan tambahan bagi orang dengan diabetes tipe dua. Tetapi para peneliti di balik laporan baru ini ingin lebih mengeksplorasi ide ini, khususnya untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana waktu latihan dapat memengaruhi kesehatan seseorang dalam jangka panjang.
Tim ini mengandalkan data dari 29.836 orang yang terdaftar dalam basis data Biobank Inggris. Mereka semua mengalami obesitas, dan sekitar 3 ribu juga menderita diabetes tipe dua. Usia rata-rata peserta adalah sekitar 62 tahun, dan sekitar 53% adalah wanita.
Selama seminggu, peserta terus-menerus menggunakan akselerometer pergelangan tangan sehingga peneliti dapat melacak dengan akurat aktivitas fisik sedang hingga berat (MVPA) setiap orang. Ini mencakup berbagai gerakan yang meningkatkan detak jantung seseorang, mulai dari berkebun atau jalan cepat hingga bersepeda atau berlari.