Apa Kabar CPNS 2024? Nasibmu Honorer?
ilustrasi-dok-
KEMENTERIAN Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah menyerahkan izin formasi sebanyak 40.541 calon ASN di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
---------------
FORMASI di Kemendikbudristek tersebut terdiri atas 15.462 CPNS dan 25.079 formasi PPPK 2024.
MenPANRB Abdullah Azwar Anas menjelaskan beberapa poin penting terkait penetapan jumlah formasi CPNS 2024 dan PPPK 2024 di Kementerian yang dipimpin Nadiem Makarim.
“Ada beberapa poin penting yang menjadi titik tekan. Pertama, formasi ini menjadi bagian dari upaya penuntasan tenaga non-ASN atau honorer di seluruh unit kerja Kemendikbudristek, selain tentu formasi dalam skema luas di dunia pendidikan yang juga tersebar di Pemda,” ujar Menteri Azwar Anas seusai bertemu Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Poin kedua, kata Menteri Anas, adalah pemenuhan kebutuhan SDM di lingkungan perguruan tinggi, termasuk para dosen.
BACA JUGA: Menteri Pastikan Honorer Jadi ASN, Honorer Bodong, Lewat!
Selama beberapa tahun terakhir, lanjut Anas, alokasi formasi untuk dosen di perguruan tinggi negeri sangat terbatas. Padahal, di sisi lain, jumlah mahasiswa terus meningkat.
“Tahun ini sesuai arahan Bapak Presiden, formasi untuk dosen diharapkan bisa optimal. Sudah kami diskusikan detil dengan Pak Nadiem Makarim, termasuk kami memberi saran soal beberapa teknis seleksi agar bisa menyerap jumlah formasi dosen secara optimal,” ujar mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut, dikutip dari keterangan resmi Humas KemenPAN-RB.
Poin ketiga, masih kata Anas, adalah pemenuhan formasi untuk penempatan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dia menjelaskan lagi bahwa kebijakan pengadaan CASN 2024 adalah fokus pada pelayanan dasar, yaitu guru dan tenaga kesehatan.
Kemudian seoptimal mungkin menyelesaikan permasalahan tenaga non-ASN atau honorer di instansi pemerintah.
Arah kebijakan selanjutnya adalah dengan merekrut talenta-talenta baru (fresh graduate) melalui seleksi CPNS.
Terakhir, mengurangi sedapat mungkin rekrutmen jabatan yang akan terdampak oleh transformasi digital.