CERPEN RUSMIN SOPIAN: Lelaki Bernyawa dalam Keranda Mayat

ilustrasi literasi--

MATA LELAKI itu tiba-tiba terbelalak. Tatapan mata liarnya menatap sekeliling.  

Ada yang aneh. Bahkan terasa aneh.

Nafasnya naik turun seiring derap langka para pemikul keranda mayat yang menuju pekuburan dengan berjalan terseok-seok.  Menapaki jalanan yang tak mulus. 

Telinga lelaki itu terkaget-kaget. Suara khas yang biasa didengarnya saat orang mengantar mayat ke pekuburan bergema dengan sakralnya.

Laa ilaaha illallah.

Laa ilaaha illallah.

Laa ilaaha illallah.

Mengagetkan nuraninya. Menghentakan jiwanya. 

BACA JUGA:Cerpen Marhaen Wijayanto: Ifan Belum Merdeka

"Apakah aku sudah mati?," desisnya.

"Engkau menuju kematian. Orang-orang telah membawamu menuju ke pekuburan untuk dimakamkan," suara misterius itu tiba-tiba bergema di gendang telinganya.

" Siapa engkau?," tanya lelaki itu.

"Aku malaikat," jawab suara itu.

"Aku belum siap untuk mati. Aku belum siap,"

Tag
Share