Pemprov Kembangkan Potensi 309 Desa
--
* Untuk Tingkatkan
Pertumbuhan Ekonomi
PANGKALPINANG - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfokuskan pengembangan potensi 309 desa guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Negeri Serumpun Sebalai itu.
"Saat ini kita tengah menyiapkan langkah untuk mengembangkan potensi pariwisata, perikanan, pertanian, perkebunan dan peternakan di setiap desa ini," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Sugito di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan Provinsi Kepulauan Babel memiliki 309 desa dan 84 kelurahan yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota yaitu Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang. "Saya melihat terdapat potensi pengembangan desa yang belum tergarap maksimal dan ini harus ditingkatkan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kepulauan Babel khususnya warga desa tersebut," ujarnya.
Ia menyatakan terdapat empat indikator yang menandakan desa itu maju, yakni kedaulatan secara politik, berdaya secara ekonomi, berkekuatan secara sosial, dan bermartabat secara budaya. Namun, lanjutnya, hingga kini terdapat beragam tantangan yang masih harus dihadapi, utamanya belum sejalannya antara kebijakan pemerintah provinsi hingga ke tingkat desa. Hal itu disebabkan minimnya pendampingan dan advokasi guna membentuk klasterisasi desa berdasarkan potensi yang dimiliki.
Misalnya bagaimana mengembangkan desa wisata berkelanjutan yang mengandalkan kelestarian alam sebagai konsep "sustainable tourism" yang ditawarkan kepada wisatawan. "Belum lama ini, saya telah meluncurkan program Ketahanan Pangan Bergerak Bersama (Ketapang Bergema) guna menekan ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah. Hal tersebut bisa dioptimalkan di tiap desa karena menurut aturan, dana desa itu memang ditujukan untuk ketahanan pangan sebanyak 20 persen," katanya.
Menurut dia apabila klasterisasi potensi desa berhasil dilaksanakan, diharapkan akan tercipta lapangan usaha baru di level desa. "Ini pastinya akan berdampak positif dalam menyerap tenaga kerja di daerah tersebut, sehingga perekonomian desa bisa tumbuh dan berkembang dengan baik," katanya. (ant)