Dampak Inflasi Rendah di Bangka Belitung: Apakah Karyawan Semakin Sejahtera?
--
//Upah dan Pendapatan
Secara teori, inflasi rendah cenderung memberikan stabilitas harga barang dan jasa, yang seharusnya membantu menjaga kesejahteraan karyawan. Namun, kondisi inflasi rendah tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan upah karyawan.
Dalam beberapa kasus, inflasi rendah dapat menyebabkan stagnasi upah, karena perusahaan merasa tidak perlu menaikkan gaji untuk mengimbangi kenaikan harga yang rendah.
Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meskipun inflasi berada pada level rendah (0,49% pada tahun 2024), hal ini tidak serta-merta diikuti dengan kenaikan signifikan dalam upah karyawan. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan upah nominal di sektor formal seperti pertambangan dan pertanian di Bangka Belitung cenderung stagnan selama beberapa tahun terakhir, meskipun ada inflasi rendah.
Ini menunjukkan bahwa perusahaan mungkin lebih fokus menjaga efisiensi biaya daripada memberikan penyesuaian upah yang signifikan bagi karyawannya.
Studi dari OECD juga menunjukkan bahwa inflasi rendah seringkali mengakibatkan stagnasi upah, terutama di sektor-sektor dengan keterbatasan produktivitas dan ketergantungan pada komoditas lokal.
Hal ini juga terlihat di Bangka Belitung, di mana sektor-sektor seperti pertanian dan perikanan menjadi tulang punggung perekonomian. Tanpa adanya peningkatan produktivitas yang signifikan, perusahaan cenderung tidak menaikkan gaji meskipun inflasi rendah.
//Daya Beli Karyawan