Lagi, Diprediksi Ada Potensi Hujan di Pangkalpinang Sore ni
Ilustrasi-screnshoot -
KORANBABELPOS.ID.- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kembali memprediksi ada potensi hujan dengan intensitas ringan mengguyur Kota Pangkalpinang pada Kamis sore ini.
BMKG menyebut potensi hujan ini diprediksi terjadi pada rentang sore hari hingga jelang matahari terbenam. Pada pagi hari, BMKG memprakirakan ibu kota Provinsi Bangka Belitung ini bercuaca berawan. Hal yang sama juga cuaca pada malam hari yang juga diprediksi berawan.
BMKG juga memprediksi suhu udara pada siang hari pada kisaran 24-29 derajat celcius dan pada malam hari pada kisaran 24-25 derajat celcius.
BACA JUGA: Bijaklah Menggunakan Air Bersih, Cuaca Masih Panas Menyengat
Warning BMKG
Sementara itu, warning dari BMKG, untuk sejumlah wilayah di Indonesia karena sudah memasuki peralihan dari musim kemarau ke musim hujan hingga cuaca ekstrem.
"Awal musim hujan diprediksi pada bulan September dasarian III terjadi di sebagian Sumatera bagian tengah hingga selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua, dan Papua Pegunungan," terang Pt Kepala Pusat Meteorologi Publik Dr Andri Ramdhani, S.Kom, M.Si.
Hal ini ditandai cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir, mulai dari hujan lebat, angin kencang, hingga angin puting beliung.
Berdasarkan pantauan BMKG, beberapa wilayah di Indonesia mengalami hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat, seperti pada 18 September di Stasiun Meteorologi Mozez Kilangin, Papua Tengah, tanggal 22 September 2024 di Stasiun Meteorologi Nangapinoh, Kalimantan Barat (80 mm/hari), dan tanggal 23 September 2024 di Stasiun Meteorologi Mozez Kilangin, Papua Tengah (108 mm/hari).
BACA JUGA:Awan Tebal Kembali Dominasi Cuaca Babel
Sedangkan pada sepekan ke depan ini, pihaknya juga memprediksi potensi hujan lebat masih terjadi, mulai dari sebagian Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Untuk menghadapi potensi hujan lebat serta dampak yang menyertai, ia mengimbau untuk masyarakat dan pemerintah melakukan langkah mitigasi.
"Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif," paparnya.
Kemudian, melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.***