BALAI GEMEENTE DI JALAN BALAI

Akhmad Elvian-screnshot-

Hatta dalam bukunya: Untuk Negeriku: Sebuah Otobiografi: menulis bahwa: “Atas usul Cochran (maksudnya pimpinan UNCI asal Amerika Serikat Merle H Cochran) kami Berangkat dari Bangka kembali ke Yogya, tanggal 6 Juli 1949”. Kembalinya Para Pemimpin Republik Indonesia ke Yogyakarta Hari Rabu, Tanggal 6 Juli 1949 diawali dengan kedatangan Delegasi Republik Indonesia; Maria Ulfah Santoso, Dr. Darmasetiawan, Prof. Supomo dan Mr. Sudjoni, sekretaris delegasi RI menuju Bangka menggunakan pesawat milik UNCI untuk menjemput Soekarno dan Hatta di Bangka. Di Bandara Kampung Dul Pangkalpinang, para pemimpin Republik Indonesia antara lain Soekarno, Hatta, Hadji Agus Salim, Moh Rum, Ali Sastroamidjojo, Assaat, AG. Pringgodigo, dan Suryadarma, sudah siap berangkat dari Bangka menuju Jogja. Rombongan Berangkat dari Lapangan Udara Kampung Dul dan tiba di Maguwo jam 13.00 WIB, disambut Sultan, UNCI, Pejabat RI, Pejabat BFO dan Masyarakat Yogyakarta.

Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Lambang Daerah telah menetapkan seloka yang terdiri dari 17 huruf: “Pangkal Kemenangan” diletakkan pada pita hiraldis Lambang Daerah dengan warna keemasan. Pangkal Kemenangan mengandung makna filosofis dimensi waktu yaitu masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang dan multi dimensi makna kemenangan bagi Kota Pangkalpinang. Setelah pengasingan di Bangka tidak ada lagi pengasingan bagi pemimpin republik dan Negara Kesatuan Republik Indonesia setelah melalui beberapa perundingan kemudian merdeka seutuhnya.*** 

    

    

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan