Miliki Putri Seorang Mualaf, Kamarudin Junjung Tinggi Nilai Toleransi
Kamarudin Muten bersama anaknya yang muslim, di acara jalan santai dan deklarasi Nyaman Bekawan, bertempat di Lapangan Yagor, Minggu pagi (15/9).-screnshoot -
KORANBABELPOS.ID. Di deklarasi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur, Kamarudin Muten dan Khairil Anwar, Minggu (15/9), Kamarudin Muten memperkenalkan putrinya yang mualaf, Grace Muten, kepada puluhan ribu warga yang hadir. Dengan tegas, Kamarudin menyampaikan bahwa keluarganya hidup dalam harmoni meski memiliki perbedaan keyakinan, menegaskan pentingnya toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenakan kerudung jenis khimar, Grace tampil bersama suami dan dua anaknya, yang juga mengenakan kerudung, membuat banyak warga terkejut. Kamarudin dengan bangga menyampaikan bahwa putrinya adalah seorang muslimah yang memutuskan untuk menjadi mualaf ketika menyelesaikan pendidikannya di Jepang.
"Mungkin banyak yang tidak menyangka, putri saya, Grace, seorang mualaf. Bahkan, suaminya juga mualaf dan berasal dari etnis Tionghoa. Ini bukti bahwa keluarga kami hidup dalam keberagaman, dengan toleransi yang tinggi,” ujar Kamarudin di hadapan warga yang memadati lapangan.
Kamarudin, yang memiliki latar belakang keyakinan berbeda, menjelaskan bahwa keluarganya terbiasa hidup dalam perbedaan keyakinan. Kamarudin menyebut bahwa keluarganya terdiri dari berbagai agama, termasuk Buddha, Kristen, dan Islam. Anak pertamanya beragama Kristen, sementara Grace, anak keduanya, memilih Islam sebagai keyakinannya.
"Istri saya beragama Buddha, anak pertama dan anak terakhir saya beragama Kristen, sementara anak saya Grace memeluk Islam. Ini adalah pilihan mereka, dan sebagai orang tua, yang terpenting bagi saya adalah mereka menjalani hidup dengan sungguh-sungguh, baik dalam belajar maupun menjalani agama yang mereka pilih,” kata Kamarudin dengan bijak.
Lebih lanjut, Kamarudin menegaskan bahwa toleransi dan saling menghormati adalah nilai utama yang dipegang teguh oleh keluarganya. "Saya percaya bahwa perbedaan agama bukanlah penghalang, melainkan kekayaan dalam keluarga kami. Yang penting adalah kita hidup saling menghormati dan mendukung satu sama lain dalam kebaikan,” tambahnya.
Acara deklarasi pasangan Kamarudin-Khairil ini tidak hanya menjadi momen politik, tetapi juga menjadi ajang bagi Kamarudin untuk menunjukkan kepada masyarakat pentingnya menjaga nilai-nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Sikap Kamarudin yang mendukung penuh pilihan hidup anak-anaknya, baik dalam pendidikan maupun agama, mendapat apresiasi dari warga yang hadir.
Seperti dari Yuni, yang merupakan warga Manggar yang hadir dalam acara tersebut, mengaku terharu dengan sikap Kamarudin. "Saya sangat terkesan, Pak Kamarudin benar-benar pemimpin yang menghargai perbedaan. Ini contoh yang baik bagi masyarakat Beltim, bahwa kita harus saling menghormati dan hidup rukun meski berbeda keyakinan," ungkap Yuni.
Dengan mengusung semangat toleransi dan kebersamaan, pasangan Kamarudin-Khairil berharap dapat memberikan contoh nyata bagi masyarakat Belitung Timur dalam menghadapi perbedaan dan memajukan daerah dengan semangat gotong royong.***