KPU Bakal Simulasi Pencoblosan Daerah Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong
ilustrasi-babelpos-
KORANBABELPOS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berupaya kan melakukan simulasi pemungutan suara pada pilkada dengan calon tunggal melawan kotak kosong.
Hal tersebut disampaikan leh Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin, kepada wartawan disela meninjau simulasi pencoblosan Pilkada pasangan calon tunggal di Gedung Serbaguna Pemerintah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu.
"Nanti kita dorong juga untuk melakukan simulasi. Karena, nanti kan ada yang spesifik. Kalau untuk simulasi yang umum, sebenarnya setelah kami melakukan simulasi, biasanya teman-teman melakukan simulasi di daerahnya masing-masing. Biasanya sih di level provinsi yang kita minta melakukan simulasi di level daerah," katanya.
BACA JUGA:Pemkot Anggarkan Beasiswa Bagi Mahasiswa Tidak Mampu
Menurutnya, KPU terus berupaya memberikan fasilitasi yang terbaik serta menerima masukan dan saran dari berbagai pihak dalam hal pencegahan potensi dugaan pelanggaran maupun kecurangan di suatu daerah yang hanya memiliki pasangan calon tunggal.
Mengenai dengan kolom kosong apabila menang di Pilkada 2024 apakah Pilkada diulang pada 2025, Afif menjelaskan, bukan diulang, tetapi Pilkada selanjutnya akan dilaksanakan setahun kemudian.
"Nanti akan kami simulasikan tahapannya pada beberapa bulan," katanya singkat.
Untuk daerah yang melaksanakan Pilkada serentak pasangan calon tunggal melawan kolom, kata Afif, sejauh ini belum bisa dipastikan jumlahnya, sebab situasinya masih dinamis. Kendati demikian, keputusan akhir nantinya dapat diketahui setelah penetapan pasangan bakal calon pada 22 September 2024.
BACA JUGA:Ketua Karang Taruna Babar Ajak Sukseskan Pilkada 2024
"Sampai sekarang, sementara ini setelah pendaftaran, perpanjangan, dan penerimaan berkas kembali yang kita lakukan, sementara ini sekitar satu provinsi dan 37 kabupaten/kota," katanya.
Ditanya data terakhir ada 41 daerah dengan potensi kotak/kolom kosong, kemudian potensinya berkurang antara 37-28 daerah, ujar Afif, berarti ada yang berkurang.
Data yang baru masuk, dari Manokwari, Lampung Timur, Lahat, Tapanuli Tengah, dan Dharmasaraya, namun apakah dari semua data yang baru masuk tersebut memenuhi syarat atau tidak, masih diperiksa KPU di daerah.**
BACA JUGA:Iron Dome Israel Gagal Cegat Rudal Yaman, Pabrik Israel Luluh Lantak!