Saat Kedatangan Paus, Densus Ringkus 7 Orang, Satunya ASN Bekerja di Babel
Aswin Siregar-screnshoot -
KORANBABELPOS.ID.- Densus 88 Mabes Polri sebut temukan logo ISIS saat penangkapan 7 orang yang diamankan karena diduga lakukan ancaman teror saat kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.
----------------------
JURU Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan logo itu ditemukan ketika dibekuknya diantara 7 orang itu.
Dari 7 orang itu, salah satunya dibekuk di Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel) berinisial HS (55), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Babel. Khusus yang di Babel ini, HS diciduk pada Rabu, 4 September 2024, pukul 13.30 WIB di Kantor BPPW (Balai Prasarana Permukiman Wilayah) Babel, Jl Pulau Bangka, Padang Baru, Kecamatan Pangkalanbaru. HS diringkus polisi terkait ancaman yang dilayangkannya dalam akun media sosial terhadap kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta.
BACA JUGA:Satu Lagi Misteri di balik Kasus Tipikor PT Timah Tbk, Densus Kuntit Jampidsus, Perintah Siapa?
"Jadi ada di antaranya yang kita temukan barang barang yg bersangkutan yang terkait propaganda saja, yang terkait propagandanya seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata," ujar Aswi lebih lanjut.
"Logo ISIS misalnya, logo-logo saya kira kita merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera-bendera itu ya," lanjutnya.
Pihaknya masih menyelidiki terkait penangkapan tersebut.
"Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan," ucapnya.
Sementara, Tujuh orang di beberapa wilayah di Indonesia diamankan karena diduga melakukan provokasi dan ancaman teror saat kedatangan Paus Fransiskus ke Jakarta.
Aswin memaparkan diantaranya mereka diduga mengganggu proses protokol keamanan.
"Bentuk-bentuk provokasi dan ancaman yang disebar diantaranya mengganggu proses protokol keamanan, mengunggah narasi dan memberikan gambar atau image atau emoticon gambar bom terhadap foto atau postingan majalah atau media online," paparnya.
BACA JUGA:Bangka Aman dari Terorisme, Tapi Tetap Waspada
"Kemudian merembet pada komen-komen dibawahnya memberikan ancaman bom," lanjutnya.