Tan Malaka, Pemikirannya Tentang Pendidikan
Oleh Redi Juniyadi, S.Sos., Kepala SMP Muhammadiyah Toboali, Bangka Selatan-dokumen pribadi-
Pendidikan merupakan fondasi penting dalam kehidupan individu dan masyarakat. Menurut saya, arti pendidikan tidak hanya sekadar proses transfer pengetahuan, tetapi juga merupakan alat untuk membentuk karakter, keterampilan, dan pola pikir seseorang. Pendidikan memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri, memahami dunia, dan berkontribusi pada kemajuan sosial.
Oleh Redi Juniyadi, S.Sos, Kepala SMP Muhammadiyah Toboali
Pendidikan juga berperan dalam menciptakan kesetaraan dan keadilan. Melalui pendidikan yang berkualitas, setiap individu, terlepas dari latar belakang ekonomi atau sosial, memiliki peluang untuk meraih impian dan meningkatkan kualitas hidupnya. Selain itu, pendidikan membantu kita untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, dan membuat keputusan yang bijak, yang sangat diperlukan dalam era digitalisasi saat ini.
BACA JUGA:K.H. Ahmad Dahlan: Muhammadiyah, Pendidikan, dan Kemerdekaan
Di sisi lain, penting untuk diingat bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas. Pengalaman hidup, interaksi dengan orang lain, dan pembelajaran dari lingkungan juga merupakan bagian integral dari proses pendidikan. Dengan demikian, arti pendidikan seharusnya dipahami secara menyeluruh, mencakup semua aspek yang membentuk pengetahuan dan karakter individu.
Dalam hal ini tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan dan mengembangkan manusia secara utuh, yang mencakup aspek spiritual, intelektual, dan sosial.
Ini selaras dengan pendapat Tan Malaka, pendidikan bertujuan untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan. Dengan harapan, individu dapat mengembangkan potensi diri dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Siapakah Tan Malaka, lalu bagaimana pemikirannya pendidikan?
Tan Malaka, yang lahir dengan nama Sutan Ibrahim Gelar Datuk Tan Malaka pada 2 Juni 1897, adalah seorang tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ia dikenal sebagai seorang guru, filsuf, dan pejuang revolusioner yang memiliki pengaruh besar dalam gerakan nasionalis Indonesia.
Tan Malaka lahir di Nagari Pandam Gadang, Suliki, Sumatera Barat, dari keluarga bangsawan yang memberikan akses pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak pribumi lainnya.