Pilkada Babel Berpotensi 2 Pasang. Jika PDIP & Golkar ke Hidayat-Helyana?

KORANBABELPOS.ID.- Turunnya rekomendasi dari DPP PKS ke Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), adalah Langkah kepastian pasangan itu untuk untuk turun ke Pilkada Babel.  Karena dengan koalisi PKS (6 kursi) dan PPP (3 kursi), syarat minimal untuk maju sudah terpenuhi.

Meski demikian, beredar pula isu bahwa PDI Perjuangan (9 kursi) dan Partai Golkar (8 kursi) akan merapat pula ke pasangan Hidayat-Helyana juga.  Jika memang kemudian kedua partai besar itu terbukti merapat ke pasangan ini, berarti potensi Pilkada Babel hanya 2 pasangan saja bakal terjadi.

Karena kedua partai yang belum bersikap yaitu Nasdem (6) dan PKB (2), tidak cukup untuk berdiri sendiri meski keduanya berkoalisi.

BACA JUGA: Tensi Pilkada Babel Mulai Naik? Menunggu Kuda Hitam, Kuda Troya atau Kuda Poni?

PDIP Masih Lobi, Golkar?

Fakta yang tak terbantahkan adalah, Hidayat Arsani adalah orang Golkar, dan bahkan pernah menjadi Ketua Partai Golkar Babel.  Dari sini berarti, secara sosio-histori-politis, adalah sebuah keniscayaan jika Golkar ke Hidayat Arsani.  

Sementara, PDI Perjuangan sendiri saat ini masih terjadi pembicaraan yang intensif dan massif antara kedua pihak.

Seperti dilansir sebelumnya, saat ini, untuk Pilkada Babel dua nama besar dan sama-sama pernah memimpin daerah ini, dipastikan akan bertarung.  Mereka adalah mantan Gubernur Babel, Erzaldi Roesman yang didampingi Yuri Kemal Fadlullah yang diusung Gerindra 7, Demokrat 3, PBB 1 akan bertarung dengan mantan Wakil Gubernur Babel,  Hidayat Arsani yang diampingi Helyana yang diusung PKS 6 - PPP 3.

Sebelumnya, secara hitung-hitungan kemungkinan akan munculnya kandidat baru dalam Pilkada Babel ini tetap ada.  Karena dari 2 pasangan calon yang ada itu, berarti 20 dari 45 suara Raihan partai di DPRD Babel, masih ada 25 kursi lagi yang belum bersikap.

BACA JUGA:Hidayat - Helyana Dipastikan Bertarung di Pilkada Babel

Termasuk salah satunya adalah PDIP yang memiliki kursi 9 dan itu berarti bisa mengusung sendiri tanpa perlu koalisi.  

Lalu, Partai Golkar yang memiliki 8 kursi, juga belum tegas bersikap.  Disusul, Partai Nasdem 6 kursi dan PKB 2 Kursi?***