Konflik Manusia Vs Buaya d Babel Meningkat
ilustrasi Buaya-istimewa-
KORANBABELPOS.ID.- Konflik bahkan peristiwa warga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diterkam buaya sudah seperti menjadi cerita biasa.
BACA JUGA:Pencarian Nelayan Diterkam Buaya Dihentikan
Banyaknya kolong-kolong atau atau danau-danau buatan bekas penambangan timah, adalah salah satu penyebabnya banyaknya buaya di daerah ini.
Dimana ada sungai atau kolong, di situ ada buaya mengintai.
BACA JUGA:Dua Warga Diterkam Buaya di Lokasi Berbeda, 1 Tewas, 1 Selamat
Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Mikron Antariksa beberapa bulan silam kepada media ini pernah menegaskan, potensi konflik antara masyarakat dengan buaya di Babel mengalami peningkatan, sebagai dampak kerusakan lingkungan habitat buaya tersebut.
BACA JUGA:Warga Delas Diterkam Buaya Saat Mancing
''Kami memang tidak mendata kasus konflik warga dengan buaya ini, karena tidak termasuk dalam kebencanaan alam tetapi konflik akibat kerusakan lingkungan, namun demikian kami terus mendapatkan laporan atas kejadian-kejadian serangan buaya yang meningkat dari tahun ke tahun," ujarnya.
BACA JUGA:Jasad Korban Terkaman Buaya Ditemukan
Misalnya, kasus serangan buaya kepada nelayan yang sedang menjaring ikan di sungai beberapa waktu, dimana tangan kanan korban harus diamputasi akibat gigitan buaya tersebut.***