Kelincahan Lobi Harvey Moeis Dalam Kasus Tipikor Tata Niaga Timah?

KORANBABELPOS.ID.- Ada pertanyaan, mengapa persidangan perkara tipikor tata niaga komoditas timah terkait wilayah  IUP di PT Timah Tbk tahun 2015-2022 bukan berdasarkan urutan pelimpahan ke tahap 2 ke Kejari Jakarta Selatan?  Tapi malah dimulai dari pembacaan dakwaan terhadap 3 eks kadis Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bangka Belitung (Babel).  

Berikutnya malah Harvey Moeis dan tidak bareng Helena Lim--?

Persidangan perdana menyeret Suranto Wibowo, Rusbani, dan Amir Sahbana duluan jadi terdakwa?  Sebagai penyelenggara negara kebijakan ada di tangan mereka.

BACA JUGA:Modus Harvey Moeis & Helena Lim Raup Rp 420 Miliar, Dalihnya, Untuk CSR

Dalam dakwaan, terkuak memang bahwa ketiga pejabat negara itu justru lebih dominan pada posisi memperkaya orang lain ketimbang memperkaya diri sendiri. Satu-satunya eks Kadis yang ada ikut menikmati dan terkuak adalah Amir Sahbana dengan nilai Rp 325 juta dan itu juga tidak sekaligus diterima?

Dari dakwaan ini menguak terseretnya mereka lebih banyak pada tataran kebijakan yang berakibat negara dirugikan dan memperkaya pihak lain.  Termasuk tidak terseretnya Gubernur juga karena ada landasan bahwa tataran kebijakan yang dikeluarkan adalah kebijakan mereka selaku kepala dinas.

BACA JUGA:Terseretnya Harvey Moeis, Suami Sang Artis Top Asal Pangkalpinang itu..

Berikutnya, mengapa Harvey Moeis?

Dari kebijakan-kebijakan yang ada lahir beberapa peluang. Selanjutnya, terjadi lobi-lobi antara para pengusaha dan jajaran direksi PT Timah Tbk.  Terutama terhadap trio eks direksi, masing-masing Riza Pahlevi, Alwin Albar, dan Emil Ermindra.

Lobi-lobi inilah terlihat dominasi peran Harvey Moeis yang merupakan perpanjangan tangan PT RBT.  Beberapa kali pertemuan  memperlihatkan bagaimana upaya Harvey Moeis menggolkan beberapa targetnya.

BACA JUGA: JPU Bilang, Berkat Akal-akalan, Harvey Moeis Dapat Rp 420 Miliar

Dari sini berarti wajar jika Harvey Moeis mendahului untuk disidangkan.  

Untuk tahap berikutnya diperkirakan Helena Lim dengan jajaran Direksi PT Timah yang didulukan.  Apakah benar?  Kita tunggu?***