WALIKOTA-WALIKOTA PANGKALPINANG (Bagian Delapan)

Elvian--

Oleh: Dato’ Akhmad Elvian, DPMP

Sejarawan dan Budayawan

Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia

PENGEMBANGAN dan peningkatan kualitas stadion Depati Amir dilanjutkan pada tahun 2008 dengan dibangun Centelband bertaraf internasional dengan Delapan lintasan. 

-----------

PADA tahap awal, lintasan dibuat berupa lintasan grapel terbuat dari campuran tanah puru dan serpihan genteng yang ditumbuk dan lintasan ini akan ditingkatkan menjadi lintasan sintentis. Anggaran untuk pembangunan 6 lintasan diperoleh dari bantuan Kementerian Pemuda dan Olahraga sebesar 4,2 milyar rupiah, sedangkan 2 lintasannya lagi dibiayai melalui dana APBD Kota Pangkalpinang. Selanjutnya untuk keamanan dan kenyamanan pemain dan penonton sepak bola dibangun pula pagar pembatas yang bertujuan agar pada saat berlangsung pertandingan sepak bola, para penonton tidak bisa masuk ke lapangan. Pagar pembatas ini merupakan standar sebuah lapangan sepak bola yang baik. Stadion Depati Amir direncanakan agar dapat dijadikan home base sebuah club sepakbola nasional dan dapat dijadikan tempat tandang kesebelasan tamu, tempat bertanding sepak bola tingkat regional dan nasional. 

Untuk lebih melengkapi sarana olahraga di Kota Pangkalpinang pada masa Walikota Pangkalpinang Drs. H. Zulkarnain Karim, MM dan Wakil Walikota Pangkalpinang Triatmadja, BSc, juga dibangun Gelanggang Olahraga (GOR) Indoor di lokasi bekas Tirta lomba Kacang Pedang (bekas kolam renang zaman Belanda atau zwembad) yang selesai pengerjaannya pada bulan Desember 2007. Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Indoor dilakukan dengan menggunakan dana sebesar 7 milyar rupiah, melalui dana DABA 2 milyar rupiah pada tahap pertama, tahap kedua 2 milyar rupiah dan 3 milyar rupiah melalui APBD Kota Pangkalpinang. Gelanggang Olahraga (GOR) Indoor yang diberi nama Depati Bahrin dapat menampung penonton sekitar  1.500 orang dan dapat dimanfaatkan untuk olahraga seperti Bola Volley, Bola Basket, Bulutangkis, Takraw dan olahraga lainnya sesuai dengan kondisi dan jumlah yang dibutuhkan. Kemudian untuk melengkapi sarana olahraga akan dibangun Stadion Mini di masing- masing kecamatan dalam wilayah Kota Pangkalpinang. Dengan dibangunnya Gelanggang Olahraga (GOR) Indoor, maka bertambah lagi salah satu fasilitas dan sarana olahraga di Kota Pangkalpinang. Dengan bertambahnya fasilitas dan sarana olahraga, maka kesiapan Kota Pangkalpinang untuk menjadi tempat pelaksanaan atau penyelenggaraan event- event olahraga atau event  berskala regional dan nasional dalam waktu dekat akan terlaksana. Kesiapan sarana dan fasilitas olahraga tersebut tentu saja harus didukung oleh kesiapan di bidang lainnya seperti penyediaan sarana dan fasilitas hotel yang layak, misalnya untuk event balapan motor berskala nasional maka dibutuhkan jumlah kamar yang relatif banyak sementara hotel dan kamar yang tersedia di Kota Pangkalpinang saat ini sangat terbatas, untuk itu maka perlu diupayakan pembangunan hotel berbintang  di Kota Pangkalpinang.

Pembangunan bidang pendidikan di Kota Pangkalpinang juga dilakukan dengan  peresmian hotel pelatihan (Educational Hotel) disingkat Edotel SMK Negeri 3 Pangkalpinang pada hari Senin tanggal 3 April 2006, lemudian dilanjutkan dengan peresmian pembangunan TK/SD Model Pangkalpinang yang berlokasi di lahan Tampuk Pinang Pura dan peresmian ICT (Information Communication and Tekhnologi)/WAN (Wide Area Network) serta peresmian Stasiun Relay TV Edukasi Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang oleh Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo. Hotel pelatihan (Educational Hotel) didirikan sebagai sarana bagi peserta didik SMK Negeri 3 Pangkalpinang untuk melakukan praktek kerja nyata atau praktek kerja lapangan sebelum mereka bekerja yang sesungguhnya. SMK Negeri 3 Pangkalpinang saat peresmian Edotel memiliki Dua jurusan atau program yaitu jurusan perhotelan dan jurusan tata boga. Pendirian SMK Negeri 3 Pangkalpinang didasari pemikiran untuk menyiapkan tenaga trampil di bidang kepariwisataan. Sementara itu SMK Negeri 4 Pangkalpinang yang juga dibangun adalah sekolah menengah kejuruan perikanan dan kelautan. Pendirian sekolah ini didasari pemikiran karena Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 80 persen wilayahnya meliputi lautan yang  kaya akan hasil - hasil perikanan, sehingga dibutuhkan tenaga-tenaga trampil di bidang perikanan dan kelautan, apalagi perencanaan ke depan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan dijadikan sebagai etalase kelautan di wilayah Indonesia bagian Barat. Untuk SMK Negeri 3 Pangkalpinang telah ditetapkan sebagai sekolah yang berstandar internasional, sedangkan SMK Negeri 4 saat ini sedang dipersiapkan menjadi sekolah berstandar internasional antara lain dengan melakukan pembenahan, peningkatan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan dan fasilitas praktek kerja lapangan serta peningkatan kuantitas dan kwalitas tenaga kependidikannya.

Selanjutnya untuk mempercepat akselerasi di bidang pendidikan, berdasarkan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditetapkan pula SD Negeri 10 Pangkalpinang, SMP Negeri 2 Pangkalpinang, SMA Negeri 1 Pangkalpinang, SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 2 Pangkalpinang sebagai sekolah berstandar nasional, bahkan untuk SMP Negeri 2 Pangkalpinang saat ini telah menggunakan konsep dua bahasa (billingual) di sekolah. Keberhasilan di bidang pendidikan tidak terlepas dari upaya Pemerintah Kota Pangkalpinang yang mengalokasikan anggaran pendidikan di dalam APBD sebesar 24 persen serta tingginya tingkat partisipasi, kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam membantu biaya pendidikan lewat Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. 

Untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama Information Comucation Tekhnologi (ICT) dan bahasa, maka dilakukanlah kerjasama sekolah kembar (sister school) dengan ditandatanganinya akad kerjasama pada Tanggal 18 Oktober 2007 antara Guangxi Overseas Chinese School dengan empat Sekolah Menengah Atas di Kota Pangkalpinang yaitu  SMAN 1, SMAN 2, SMKN 2, dan SMKN 3 Pangkalpinang. Penandatanganan kerjasama dihadiri oleh Kepala Guangxi Overseas Chinese School, Gan Wu Jun dan Empat kepala sekolah Pangkalpinang di atas, dengan disaksikan Walikota Nanning Guangxi China Chen Xiang Qun, Walikota Pangkalpinang, Drs. H. Zulkarnain Karim, Direktur Proyek Dept. Bisnis International Perusahaan Kerjasama Ekonomi Indonesia dan Teknologi Guangxi China, Guan Li Quan. Kerjasama difokuskan pada tukar menukar informasi tentang penerapan Information Comucation Tekhnologi (ICT), selanjutnya masing-masing poin kerjasama berbeda antar sekolah sesuai dengan bidang jurusan sekolah yang disepakati, seperti SMKN 2 Pangkalpinang lebih menekankan kerjasama pada bidang mesin, otomotif dan elektronika, SMKN 3 Pangkalpinang lebih menekankan kerjasama pada bidang perhotelan, sedangkan SMAN 2 Pangkalpinang memfasilitasi pelaksanaan ujian bahasa mandarin berstandar internasional (HSK) yang bertempat di Pangkalpinang dan Pemerintah Kota Pangkalpinang akan memfasilitasi pelaksanaan uji keterampilan berbahasa Indonesia bertempat di Guangxi China. Sebelum penandatangan akad kerjasama antara Guangxi Overseas Chinese School dengan empat Sekolah Menengah Atas di Kota Pangkalpinang, pada jenjang pendidikan dasar sebelumnya telah diadakan kerjasama sister school antara SD Negeri 3 Pangkalpinang dengan Sekolah Rendah Taman Megah (SKTM) Selangor, Malaysia di bidang budaya, sharing kurikulum dan perkenalan software yang diterapkan Microsoft di SKTM.

Kemajuan selanjutnya di bidang pendidikan adalah dengan dicanangkan Kota Pangkalpinang sebagai kota yang bebas Buta Aksara Al Qur’an untuk anak usia dini di bawah 12 tahun. Khusus untuk kegiatan pengentasan Buta Aksara Al Qur’an, Pemerintah Kota Pangkalpinang membentuk sebuah organisasi yang disebut Kelompok kerja terpadu (Pokjadu) pengentasan Buta Aksara  Al Qur’an. Tenaga inti dari Pokjadu ini berasal dari organisasi BKPRMI Kota Pangkalpinang (Bersambung). 

    

 

Tag
Share