Dampak Memakai Kosmetik Kadaluarsa
--
Produk riasan biasanya memiliki masa batas pakai atau kedaluwarsa kendati mungkin label masa pakai ini tak semudah ditemukan pada produk makanan dan obat-obatan yang dijual bebas.
“Jika produk riasan berubah warna atau berbau tidak sedap, kemungkinan sudah kedaluwarsa dan sebaiknya tidak digunakan,” kata pakar dermatologi di New York City Marisa Garshick, MD, FAAD seperti disiarkan Livestrong, Sabtu (23/12).
Perubahan tekstur seperti pemisahan dan perubahan konsistensi juga dapat menjadi tanda produk sudah kedaluwarsa atau melewati batas masa pakai.
Menurut Cleveland Clinic, tanggal kedaluwarsa produk riasan bervariasi, namun, umumnya bertahan selama beberapa bulan hingga beberapa tahun. Produk krim atau cair cenderung lebih cepat kedaluwarsa dibandingkan yang kering atau bubuk.
Lalu, apa risiko menggunakan produk riasan kedaluwarsa?
1. Iritasi dan infeksi
Garshick mengatakan ketika produk telah kedaluwarsa, bahan pengawet yang digunakan untuk membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan mungkin tidak lagi efektif.
"Hal ini dapat menyebabkan masalah kulit seperti infeksi, iritasi dan jerawat," kata dia.
Produk riasan kadaluwarsa adalah tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur, terutama produk yang bersentuhan dengan kulit, seperti concealer.
Pertumbuhan bakteri yang cepat serta penumpukan kelembapan yang mengundang jamur dapat menyebabkan kemerahan dan iritasi pada kulit.
Peradangan kulit juga bisa menyertai iritasi yang disebabkan oleh penggunaan kosmetik kedaluwarsa.
Risiko lainnya yakni infeksi kulit. Dermatolog dari Schweiger Dermatology Group, Philadelphia, Michele Farber, MD, FAAD, menuturkan kosmetik berbahan dasar air seperti alas bedak dapat menjadi media bagi bakteri untuk tumbuh.
Produk yang kedaluwarsa dapat menyebabkan infeksi kulit seperti folikulitis, menurut American Academy of Dermatology (AAD).