Babel Buka Sekolah Lapangan SL-GAP Cabai Merah

Babel Buka Sekolah Lapangan SL GAP Cabai Merah.-Antara-

PANGKALPINANG - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membuka Sekolah Lapangan Good Agriculture Practices (SL-GAP) Cabai Merah Keriting, guna meningkatkan SDM petani dalam menerapkan teknologi pertanian.

"Kita berharap para petani dapat menerapkan inovasi teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Syafrizal ZA saat membuka Sekolah Lapang SL-GAB Cabai Merah di UPTD Balai Benih Pertanian Babel, Kamis.

Ia mengatakan petani memiliki arti penting bagi provinsi ini terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, sehingga diperlukan edukasi yang masif kepada para petani dalam meningkatkan produksi cabai dan holtikultura lainnya di daerah ini. "Di Babel, produksi cabai merah di awal saya menjabat mungkin hanya 30 persen dari total kebutuhan masyarakat, dan sisanya kita masih mengimpor dari daerah lain. Sebab itulah, peran para petani itu sangat penting sekali," ujarnya.

Menurut dia peran petani dalam mendukung ketahanan pangan di Negeri Serumpun Sebalai sangat penting dan patut diapresiasi. Bahkan ia mengibaratkan petani adalah 'petarung gagah berani' karena pekerjaannya sebagai produsen pencetak pangan yang dibutuhkan oleh setiap manusia.

Ironisnya saat ini banyak masyarakat yang mulai meninggalkan pertanian dan berkebun dan beralih mencari mata pencaharian ke sektor lain. "Maka sejak saya menjabat, salah satu perhatian utama adalah saya ingin mendorong sektor pertanian bergerak lebih cepat, karena jangan terus menerus kita bergantung dari daerah luar. Kita mengupayakan agar produktivitas bisa terus digenjot," ujarnya.

Ia menyatakan untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan edukasi yang masif pada para petani. Terutama tentang cara bercocok tanam yang benar, sehingga para petani tidak gampang puas dengan hasil saat ini dan mereka mau melakukan sejumlah inovasi. "Untuk meningkatkan produksi pertanian dapat dicapai baik melalui intensifikasi maupun ektensifikasi pertanian. Namun demikian usaha tersebut tidak dapat optimal apabila tanpa dukungan ilmu pengetahuan, utamanya penerapan teknologi pertanian," katanya.

Ia berharap para peserta yang merupakan perwakilan Gabungan Kelompok Tani dari seluruh penjuru Babel dapat mengambil dan menyerap pengetahuan tersebut dan diimpelentasikan di lapangan, sehingga produksi pertanian, khususnya komoditas cabai merah keriting bisa berjalan maksimal. "Insyaallah produksi meningkat, maka pendapatan dan kesejahteraan meningkat," katanya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan