Alexander & Anisa Anjeli Duta Genre Babar 2024

Duta.-istimewa-

MENTOK - Putra Alexander dari SMA 1 Mentok dan Anisa Anjeli dari MAN Bangka Barat terpilih sebagai Duta Generasi Berencana (Genre) Bangka Barat tahun 2024. Dalam pemilihan yang digelar di Gedung Serbaguna Mentok, Rabu (24/4), terpilih sebagai juara II Rafi Abi SMA 1 Jebus dan Chintia Bela dari SMA 1 Teritip, juara III Firnando dari SMP 1 Mentok dan Anisa Rifah dari SMA 1 Mentok.

Bupati Bangka Barat H Sukirman diwakili Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Bangka Barat Sarbudiono yang membuka pemilihan Duta Genre, mengatakan, masa remaja merupakan masa yang penting dalam pertumbuhan manusia. Dalam masa ini anak bertransisi menuju kedewasaan dengan meningkatnya hormon reproduksi dan hormon seksualitas tentu saja dimasa transisi ini menghadapi berbagai tantangan zaman yang dinamis serta tantangan pergaulan yang rentan menghadapi penyimpangan. 

Dikatakannya, di masa ini pula anak mencari jati diri di lingkungan pergaulannya. Pada tahun 2020-2030 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi karena pada tahun tersebut jumlah usia angkatan kerja 15-64 tahun mencapai sekitar 70 persen. Sedangkan angkatan tidak produktif hanya sekitar 30 persen yaitu usia 14 tahun kebawah dan usia diatas 65. 

Masih dikatakannya, profil Dinas Kependudukan dan catatan sipil Bangka Barat tahun 2021 menunjukkan jumlah penduduk dengan usia produktif yang baik yaitu sekitar 47,9 persen oleh karena itu perlu persiapan  sejak dini dalam menghadapi bonus demokrafi tersebut.

Seperti diketahui bersama Bangka Barat merupakan kabupaten lokus stunting tertinggi se provinsi Kep Bangka Belitung meskipun secara umum menurut sumber data kementrian kesehatan berdasarkan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat EPPGMB dari tahun 2018 sampai dengan 2023 angka prevalensi stunting Bangka Barat sudah diangka 14 persen akan tetapi masih ada beberapa desa dengan prevalensi stunting dengan angka diatas 16 persen seperti di Kecamatan Simpang Teritip (Desa Rambat 20,5 persen, Desa Pelangas 28,3 persen, Desa Kundi dengan 16,2 persen, Desa Berang 24,1 persen, Desa Ibul 33,5 persen, Desa Peradong dengan 19,7 persen, Simpang Tiga 22,5 persen dan Desa Air Menduyung 20,5 persen.

"Selain permasalahan stunting kita juga dihadipi dengan berbagai permasalahan remaja seperti pernikahan dini yang merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya stunting, Napza, yang rentan sekali terjadi pada remaja kita jika kita tidak menyampaikan edukasi dari dampak zat-zat tersebut dan kenakalan remaja lainnya belum lagi ditambah dengan kasus kekerasan seksual pada remaja dan anak,"ujarnya.

Bahkan menurut Sukirman yang lagi marak sekarang ini banyak terjadi kasus bullying dilingkungan sekolah yang akan berdampak terhadap perkembangan mental remaja itu sendiri.

Dengan kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh remaja, dirinya berharap kegiatan ajang apresiasi pemilihan duta geberasi berencana ini dapat menjadi wadah kreativitas dan inovasi remaja untuk membantu program pemerintah dalam mengatasi permasalahan stunting, pernikahan dini dan Napza serta permasalahan remaja lainnya tidak hanya ceremonial belaka tanpa ada hasil yang nyata dari para remaja karena nasib bangka barat kedepannya  ada ditangan kalian semuanya.

Oleh karena itu jangan sia-sia kan masa remaja dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Manfaatkan masa remaja dengan hal positif, remaja dapat menjadi contoh untuk remaja lainnya sehingga terwujud remaja yang cerdas ceria serta tangguh serta dapat menyiapkan masa depan dengan baik dan matang. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan