Selingkuh Berdarah Berujung Maut, Tragedi di Pemakaman Sentosa
Korban Saat Ditemukan di Pekuburan Sentosa, dan Pelaku yang Diamankan Polresta. -screnshoot-
Bermula, korban berangkat dari rumah di daerah Kelurahan Bintang, pada pukul 06.00 WIB dalam kondisi kurang sehat.
"Keterangan suami korban ini memang korban berangkat pergi dari rumah, katanya mau bayar hutang kepada temannya," ucapnya.
Namun nahas pertemuan korban dengan pelaku yang merupakan warga Semabung Baru, justru berakhir dengan tragis akibat insiden tindak pidana penganiayaan.
"Kasus ini awalnya ada saksi yang mendengar korban wanita kesakitan yang meminta tolong, lalu melaporkan hal tersebut sehingga bisa segera kami tindak lanjuti," pungkas Riza.
Vera Natalia adalah seorang ibu rumah tangga, bersuami tercatat sebagai warga Jalan Jambu Nomor 90 RT 05/RW 02, Kelurahan Bintang Kecamatan Rangkui Kota Pangkalpinang.
Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang, AKP Riza saat dikonfirmasi harian ini membenarkan kejadian tersebut. Korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Pangkalpinang guna mendapat penanganan medis.
Menurut Rizaldi (60), petugas parkir di Pasar Haiming Girimaya, sekira pukul 07.30 WIB, ia hendak pergi ke pondok di Komplek Perkuburan China Sentosa. Setelah tiba di pondok tersebut, tiba-tiba saksi mendengar suara wanita kesakitan meminta tolong.
Kemudian, kata Riza, saksi mencari sumber suara dan ditemukan adanya wanita yang tergeletak di kubur tidak jauh dari pondok. Saat dilihat dari dekat, kondisi korban telentang dengan wajah berlumuran darah. Di lokasi, juga ditemukan satu unit sepeda motor Yamaha Aerox dengan nomor polisi BN 2670 AF W warna kuning hitam.
"Selanjutnya saksi segera datang ke Mapolsek Bukit Intan untuk melaporkan kejadian tersebut dan bersama-sama dengan Personil Bukit Intan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Depati Hamzah guna mendapat penanganan medis," ungkap Riza.
Setelah dilakukan penanganan medis, kata Riza, dikegtahui korban mengalami luka bocor di kening kiri kepala, luka retak di rahang muka dan luka di wajah korban, sehingga diperlukan operasi.***