Rusia Akan Kirim Jet Tempur, Untuk Hadapi Israel

Ilustrasi-Dok-

Adapun serangan yang dilakukan oleh Iran disebutkan oleh Amir-Saeid Iravani selaku Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa merupakan tindakan yang dibenarkan.

“Tindakan ini merupakan bentuk pelaksanaan hak yang melekat pada Iran untuk membela diri sebagaimana diuraikan dalam Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan sebagai respons terhadap agresi militer Israel yang berulang, khususnya serangan bersenjata pada tanggal 1 April 2024 terhadap lokasi diplomatik Iran,” jelas nya dalam surat yang dikirimkan ke Sekjen PBB.

Tidak hanya mendapatkan dukungan dari Rusia, Suriah yang merupakan tetangga dari Iran juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan jika adanya penyerangan dari Israel.

BACA JUGA:Ukraina Kerahkan Pasukan Remaja untuk Lawan Rusia

Pihak Suriah mengatakan akan mencegat rudal Israel serta pesawat yang mencoba menyerang Iran melalui wilayah udara Suriah serta akan memberikan informasi kepada Iran.

Dukangan Suriah terhadap Iran sendiri bukanlah kali pertama ini saja, di mana pada penyerangnnya ke Israel, pasukan Hizbullah yang berada di Suariah juga ikut andil dalam penyerangan.

Bahkan disebutkan jika beberapa perlengkapan perang termasuk rudal dan drone yang digunakan oleh Hizbullah merupakan bantuan dari Iran.

Sejauh ini Hizbullah termasuk pihak yang juga memberikan dukungan pada perlawanan palestina dan merupakan salah satu musuh bebuyutan dari Israel.

Sebelum Iran melancarkan serangannya, Hizbullah juga telah rutin melancarkan serangan ke permukinam Israel yang menganggu keamanan warga.

Serangan Hizbullah ini juga berhasil mengusir warga di Israel di Jalur Gaza, bahkan dikatakan sebanyak 40 persen penduduk wilayah pendudukan utara yang direlokasi ke wilayah lain, tidak berpikir untuk kembali ke wilayah tersebut karena takut akan serangan Hizbullah.

Menurut laporan ini, 27 persen dari mereka yang merupakan pekerja lepas sedang mempertimbangkan untuk memindahkan aktivitas bisnis mereka secara permanen dari utara ke wilayah lain.

Media Israel menyebutkan jika 73 persen pekerja lepas di wilayah utara wilayah pendudukan mengatakan bahwa situasi ekonomi di wilayah tersebut telah memburuk sejak Oktober lalu.***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan