Ada 'Kongkalingkong' Harvey Moeis Dengan Eks Dirut PT Timah Tbk. Sandra Dewi Bisa Ikut Diperiksa?

Harvey Moeis dan Mochtar Riza Pahlevi Thabrani.-dok-

Kejagung melalui Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) sudah melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan serta menemukan bukti yang cukup sehingga dinaikkan statusnya sebagai tersangka.  

Keterlibatan Tersangka yang suami Sandra Dewi itu sangat kental memperlihatkan bahwa dialah sebagai motor adanya 'kongkalingkong' dengan Eks Dirut PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi Thabrani (MRPT).

Seperti uraian Kejagung berikut:

1) Tahun 2018 s/d 2019, Tersangka HM selaku Perwakilan PT RBT menghubungi Tersangka Moctar Riza Pahlevi Thabrani (MRPT) alias Riza (RZ) selaku Direktur Utama PT Timah Tbk dengan maksud untuk mengakomodir penambangan timah ilegal di wilayah IUP PT Timah Tbk;

2) Selanjutnya, terjadi pertemuan antara Tersangka HM dengan Tersangka MRPT alias RZ, lalu setelah beberapa kali pertemuan terjadi kesepakatan kerja sewa-menyewa peralatan processing peleburan timah di wilayah IUP PT Timah Tbk, dimana Tersangka HM mengkondisikan agar smelter PT SIP, CV VIP, PT SBS, dan PT TIN mengikuti kegiatan tersebut;

3) Tersangka HM menginstruksikan kepada para pemilik smelter tersebut untuk mengeluarkan keuntungan bagi Tersangka sendiri maupun para Tersangka lain yang telah ditahan sebelumnya dengan dalih dana Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Tersangka HM melalui PT QSE yang difasilitasi oleh Tersangka Helena Lim (HLN) yang sudah jadi tersangka dan ditahan sehari sebelumnya.

Dengan peran yang begitu besar, Sandra Dewi bukan tidak mungkin juga akan dmintai keterangan terkait kasus ini.  

Dan, Pasal yang disangkakan kepada Tersangka HM adalah Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo. Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. 

Tersangka HM dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan selama 20 hari ke depan, terhitung mulai tanggal 27 Maret 2024 s/d 15 April 2024.***

 

Tag
Share