Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Jejak Arsip Karya Andi Bayou

Andi Bayou.-screenshot-

Andi Bayou terobsesi menggelar kembali pameran arsip, setelah Beyond The Notes-Andi Bayou di Andi Bayou Museum Yogyakarta, 4-7 Desember sukses. "Mungkin akan menjadi agenda rutin, semacam agenda tahunan,” ujar Andi Bayou di Jakarta, Jumat (12/12).

Beyond The Notes-Andi Bayou menampilkan arsip perjalanan Andi Bayou sebagai musisi, produser, pengaransemen, dan komposer musik Indonesia sejak era 1990-an.

Pameran tersebut membuka akses publik pada berbagai material arsip yang selama ini menjadi bagian dari proses penciptaan musikal Andi Bayou. Mulai dari instrumen, notasi, rekaman, foto, surat, hingga catatan personal yang merekam ruang batin proses bermusiknya. Melalui rangkaian koleksi ini, pengunjung diajak melihat bagaimana gagasan musikal dibangun, berkembang, dan bertransformasi menjadi karya.

"Beyond The Notes memandang musik bukan hanya sebagai produk akhir, melainkan sebuah perjalanan panjang yang dibentuk oleh disiplin, ketekunan, dan pencarian makna,” tuturnya.

Jejak arsip yang disajikan mengajak publik memahami kembali hubungan mendasar antara manusia, bunyi, dan spiritualitas dalam karya-karya Andi Bayou. “Sebuah perjalanan kreatif yang terus bergerak melampaui batas pencapaian teknis dan formal,” kata Andi.

Pameran ini sekaligus menjadi bagian dari upaya pelestarian arsip musik Indonesia yang dilakukan melalui Andi Bayou Museum & Galeri, yaitu sebuah ruang edukasi dan produksi yang didirikan untuk merekam perjalanan musikal sekaligus menempatkannya dalam konteks sejarah keluarga dan sejarah musik nasional.

Dalam lintasan kariernya yang panjang dari panggung ke ruang produksi, dari karya pribadi hingga kolaborasi lintas generasi. Andi menempuh perjalanan yang memperlihatkan bahwa setiap nada menyimpan jejak batin dan setiap komposisi merupakan bentuk doa.

Pameran ini adalah bentuk penghargaan terhadap perjalanan panjang seorang musisi yang menapaki jalur musik Indonesia dengan penuh ketekunan, fokus, konsisten, dan totalitas.

Menghadirkan arsip perjalanan musikal Andi Bayou dari koleksi alat musik, alat rekaman, master pita rekaman suara dan video, kaset, CD, buku, kliping koran dan majalah hingga catatan dan surat pribadi yang kini menjadi bagian dari Museum Andi Bayou.

Selain itu, momentum ini juga memperingati perjalanan musikal Andi Bayou dalam kiprahnya selama 35 tahun kebelakang, sejak ia memilih untuk hijrah dari kampung halamannya menuju Jakarta. Memutuskan untuk memulai karirnya dari nol hingga mencapai puncak karirnya di industri rekaman Indonesia. Lalu memilih untuk meninggalkan karir yang sudah ia bangun sejak dari muda untuk kembali ke Yogyakarta guna memenuhi pencarian jati diri dalam memaknai arti cinta sejati.

Pameran arsip Beyond The Notes-Andi Bayou merupakan kolaborasi Andi Bayou Museum dan Prodi Tata Kelola Seni ISI Jogja dengan kurator Rizky Farhan N.S, diresmikan oleh penanggungjawab pameran Mikke Susanto.  Hadir dalam pembukaan pameran pada 4 Desember lalu, di antaranya Hajar Pamadhi (Ketua Barahmus DIY), Budiharjo (Penasehat Barahmus DIY), Asroni (Sekretaris Barahmus), Gatot Nugroho (Ketua Forum Museum Bantul dan Kepala museum HM. Soeharto) hingga Ketua Forum Museum Sleman (FKMS) Nanang Dwinarto.(ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan