Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Martabat Guru Madrasah Swasta: Mengakhiri Jalan Sunyi Ikhlas

Umar-screenshot-

Dr. A. Umar, MA 

Dosen FITK UIN Walisongo Semarang

 

Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) setiap tanggal 25 November selalu menjadi momentum heroik-seremonial bagi institusi pendidikan di Indonesia. Ini saat yang sakral untuk menghormati dedikasi luhur dan jasa-jasa para pendidik pejuang tanpa tanda jasa. Namun, di tengah gemuruh apresiasi dan perayaan, HGN 2025 ini justru harus kita jadikan sebagai momentum kontemplasi yang mendalam dan kritis. Refleksi ini perlu dikhususkan pada nasib guru madrasah swasta, yang di balik hiruk pikuk seremonial, masih harus menghadapi realitas ‘jalan sunyi ikhlas’ dalam keterbatasan struktural.

 

Dalam buku "Madrasah Hebat Bermartabat: Diorama Pergulatan Madrasah di Desa dan Kota", saya mendefinisikan bahwa guru madrasah ideal tidak sekadar memenuhi tuntutan administrasi dan sertifikasi, tetapi harus dicirikan oleh ketekunan, kesabaran, keikhlasan, dan visi perjuangan kuat (2021: hal. 22). Filosofi ini menempatkan guru sebagai garda terdepan dalam memanusiakan manusia, menjadikannya poros utama yang menggerakkan seluruh kegiatan akademik dan non-akademik madrasah.

 

Namun, di sinilah letak tesis kritisnya: Ikhlas adalah modal spiritual yang tak ternilai, namun tidak boleh dijadikan substitusi atau pemakluman bagi negara (khususnya Kementerian Agama) untuk mengabaikan tanggung jawabnya menjamin kesejahteraan ekonomi yang layak. Martabat seorang pendidik harus diposisikan di atas garis kemiskinan agar pendidikan yang Hebat dan Bermartabat dapat terwujud sepenuhnya.

 

Ironi di Balik Madrasah Hebat Bermartabat

Kita patut berbangga dengan capaian madrasah yang kini semakin kompetitif dan mendapat pengakuan publik. Gerakan “Madrasah Hebat Bermartabat” yang diusung oleh Kementerian Agama telah berhasil mengangkat citra dan kualitas pendidikan Islam dari sekadar lembaga pendidikan agama tradisional menjadi institusi modern yang mampu bersaing, bahkan unggul, dalam bidang sains, riset, dan teknologi. Madrasah telah bertransformasi menjadi center of excellence yang tidak hanya unggul dalam kognisi, tetapi juga mendalam dalam spiritualitas.

 

Kehebatan madrasah ini bukanlah klaim tanpa bukti. Sebagaimana didokumentasikan dalam "Madrasah Hebat Bermartabat: Diorama Pergulatan Madrasah di Desa dan Kota", kita disajikan potret nyata keberhasilan dari berbagai latar belakang. Mulai dari madrasah di pelosok desa yang menjadi penggerak ekonomi dan budaya lokal, hingga madrasah di perkotaan yang melahirkan juara-juara olimpiade sains dan tahfidz internasional (2021: hal. 33). Kisah-kisah sukses ini menunjukkan bahwa guru dan peserta didik di madrasah mampu mewujudkan prinsip pendidikan yang berorientasi pada proses pendewasaan, menghasilkan generasi yang cerdas, berbudaya, dan bermartabat.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan