PTBI 2025: BI Optimis Ekonomi Babel Tangguh
PTBI 2025: BI Optimis Ekonomi Babel Tangguh.-Agus Putra-
PANGKALPINANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 di ruang Tanjung Kelayang, lantai 4 KPwBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (28/11/2025) malam.
PTBI tahun ini mengusung tema "Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan". Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan mulai dari seluruh perwakilan kepala daerah kabupaten/kota, perbankan, tokoh masyarakat, akademisi, instansi vertikal, TNI/Polri, dan tamu undangan lainnya.
Para tamu terlebih dahulu mengikuti siaran langsung PTBI dari Grha Bhasvara Icchana, Kompleks Kantor Pusat Bank Indonesia Jakarta, yang turut dihadiri Presiden RI Prabowo Subianto. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan paparan outlook perekonomian Bangka Belitung yang disampaikan Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Benny Okta Tutuarima.
Dalam paparannya, Benny menyampaikan bahwa pada tahun 2025 ini, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerja cukup baik. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2025 tumbuh sebesar 3,21%, melanjutkan tren positif sejak awal 2025, dan jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang hanya tumbuh 0,13%.
"Ke depan, sinergi dan kolaborasi, baik forum pembicaraan antara daerah dan nasional, termasuk antara komunitas daerah dengan Bangsa Indonesia, harus terus diarahkan untuk mengakselerasi transformasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, dengan tetap menjaga stabilitas," kata Benny.
Benny menjelaskan, dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Pangkal Pinang pada triwulan III 2025 digerakkan oleh lapangan usaha perdagangan, informasi dan komunikasi, serta pertanian. Secara historis, lapangan usaha pertanian cenderung mendominasi struktur perekonomian Bangka Belitung dalam satu dekade terakhir.
Dari sisi pengeluaran, lanjut dia, perekonomian Bangka Belitung pada triwulan III 2025 didorong oleh kinerja konsumsi rumah tangga, ekspor, serta investasi. Dalam 10 tahun terakhir, kinerja ekspor Bangka Belitung terus mengalami perbaikan, didorong oleh komoditas unggulan timah, CPO, dan perikanan. "Dengan optimisme terhadap ekonomi ke depan, perlu adanya optimalisasi sumber daya lokal dan sinergi antar pihak yang lebih kuat, sehingga kinerja ekspor dapat diperluas melalui peluang investasi, penciptaan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan," terangnya.
Lebih lanjut Benny menyampaikan, dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi dan mengendalikan inflasi di Bangka Belitung, pihaknya terus melakukan berbagai langkah strategis melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan 7 program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Daerah (TPNIP). Ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah bersama seluruh stakeholder untuk menjaga ketahanan dan kemandirian pangan di daerah kita tercinta.
Dari sisi stabilitas sistem keuangan, kata dia, hingga triwulan III 2025, kondisi di Bangka Belitung tetap cukup solid. Kredit yang disalurkan oleh perbankan tetap tumbuh positif, disertai risiko kredit yang juga menunjukkan tren positif setelah mengalami kontraksi pada periode sebelumnya.
Selain itu, dari sisi sistem pembayaran, kebutuhan uang kertas masyarakat selalu tercukupi baik dari sisi nominal maupun kualitas yang layak, dan tren ini menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Sistem non-tunai juga mengalami pertumbuhan signifikan, didukung oleh transaksi ATM, debit, dan uang elektronik, termasuk upaya digitalisasi yang terus kita akselerasi di daerah. Transaksi digital ini sudah tersebar di seluruh kabupaten dan kota, menunjukkan kemajuan yang menggembirakan.
"Dalam rangka mendukung akselerasi digitalisasi, kami bersinergi dengan pemerintah daerah, perbankan, serta mitra strategis lainnya untuk memperluas penggunaan sistem pembayaran digital di berbagai sektor strategis, demi mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.
Selanjutnya, ujar Benny, untuk memenuhi kebutuhan uang rakyat di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), pihaknya bekerja sama dengan TNI dan Polri melakukan kegiatan kas keliling di pulau-pulau terluar seperti Pulau Seliuh, Pulau Mendana, dan Pulau Pongok. Bersama pemerintah daerah, pihaknya juga memperluas sosialisasi penggunaan mata uang Rupiah melalui program "Cinta Bangga Bank Indonesia" yang melibatkan guru dan tenaga pendidik.
"Dalam hal digitalisasi sistem pembayaran, kami terus melaksanakan komunikasi transaksi pemerintah daerah (IDBG). Indeks IDBG di seluruh kabupaten dan kota di Bangka Belitung berhasil dipertahankan dalam kategori digital, sebagai bukti keberhasilan transformasi digital di daerah," papar Benny.
Selain itu, Benny menambahkan, melalui sinergi dengan pemerintah daerah dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), telah dilaksanakan berbagai kegiatan seperti high-level meeting dan capacity building. Pihaknya berharap, ke depan provinsi maupun kabupaten/kota di Bangka Belitung dapat menjadi contoh sukses dalam penerapan digitalisasi ekonomi dan keuangan daerah.