International Women's Day, Momentum Parpol Afirmasi Perempuan di DPR
Politisi Partai Golkar Melli Darsa-Antaranews.com-
KORANBABELPOS.ID, JAKARTA - Politisi Melli Darsa menilai Hari Perempuan Internasional menjadi momentum partai politik melindungi calon anggota legislatif (caleg) perempuan di Pemilu 2024 agar afirmasi perempuan di parlemen dapat terwujud.
Dorongan itu muncul di tengah kemungkinan banyaknya caleg perempuan berkualitas "hilang" dari daftar legislator terpilih periode 2024-2029.
"Sejarah perjuangan perempuan 1 abad lalu adalah hak untuk dapat memilih. Gerakan ini terus berevolusi sampai perempuan pun bisa di pilih. Tapi gerakan ini tidak boleh berhenti sampai di situ, gerakan ini harus sampai tahap ada kepastian perempuan intelektual dan berkualitas, duduk di legislatif. Dan ini jadi tanggungjawab penuh parpol," kata Melli dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
BACA JUGA:Ketua DPR Bahas Isu Perempuan Bersama Ketua Majelis Nasional Perancis
Caleg DPR RI Dapil III Jabar (Bogor dan Cianjur) itu meminta pimpinan seluruh parpol membuka mata terhadap hambatan-hambatan yang di terima caleg perempuan selama proses kampanye.
Menurut dia, perempuan lebih berat tantangannya dari sisi psikologis, fisik dan materi. Belum lagi pandangan masyarakat yang sebagian masih patriarki dengan melihat laki-laki lebih pantas menjadi pemimpin ketimbang perempuan.
"Distorsi sosial politik budaya ini nyata dalam pertarungan politik di daerah pemilihan (dapil). Ini saya alami, belum lagi dugaan permainan politik uang yang bisa menguatkan pandangan itu untuk tidak memilih perempuan. Parpol jangan berdiam diri atau membiarkan perempuan sendiri melawan itu semua," paparnya.
Oleh karena itu, kata dia, parpol perlu melakukan intervensi dan kebijakan progresif untuk menyelamatkan caleg perempuan berkualitas.
Menurut dia pimpinan parpol dapat membentuk tim untuk mengecek laporan atau dugaan kecurangan yang terjadi pada suara caleg perempuan.
BACA JUGA:UBB Lahirkan Guru Besar Perempuan Pertama
"Ketika terbukti kecurangan, tim dari internal partai jangan bertindak berdasarkan perolehan suara semata sehingga menjadi pengadilan kalkulator, tapi pada penilaian adanya niat yang terstruktur, sistematis dan masif yang menyebabkan kerugian pada caleg perempuan harus ditindak tegas," kata Melli.(ant)