Motif Pembunuhan Wartawan, Adityawarman, Ekonomi & Ketagihan Judol?

KORANBABELPOS.ID.- Hingga rekonstruksi digelar --setelah hampir 2 bulan pelaku diringkus dan penyidikan-- motif pembunuhan terhadap wartawan Adityawarman masih karena  faktor ekonomi dan kedua pelaku ketagihan judi online (judol).

Rekonstruksi digelar langsung di Tempat Kejadian Perkara (TKP), yakni kebun milik korban kelurahan Air Kepala Tujuh, 9 Oktober 2025.  Tampak kedua pelaku masing-masing Hasan Basri (33) si  tukang kebun  korban Bersama pelaku Martin als Akmal digiring ke lokasi dengan kawalan ketat petugas. 

Sayangnya. saat peragaan di Lokasi -saat pembunuhan- wartawan sedikit terbatas untuk mengabadikan. Karena selain terhalang oleh police line juga titik kejadian dengan posisi wartawan cukup jauh. 

Tampak adegan -oleh pelaku-  di mulai dari  dalam pondok kebun milik korban. Yakni dari lantai pertama kemudian dilanjutkan lantai 2. Nampak juga salah satu pelaku menggunakan sebuah motor di halaman pondok. 

Kabid Humas  Kombes Fauzan Syukmawansyah menyatakan, rekonstruksi salah satunya guna menyesuaikan antara fakta penyidikan yang sudah berlangsung selama ini. 

“Dari keterangan para pelaku dan bukti-bukti di lapangan apakah berkesesuaian. Akan bisa terungkap di lapangan ya,” demikian Fauzan.  

Sementara, gelaran jumpa pers sebelumnya polisi mengklaim pembunuhan tersebut  bermotif  adalah ekonomi. Yakni dimana para pelaku kecanduan dengan judi online.  Menguatkan motif tersebut dikatakan Arvan di antaranya barang bukti berupa mobil milik korban yang sudah dijual oleh para pelaku.

Jalannya Rekonstruksi 

Terkait reka ulang, ada 26 adegan.  Pembunuhan terjadi di adegan ke 11.  Dimana saat itu korban Adityawarman sedang duduk dan ngobrol bersama Hasan Basri.  Lalu, Martin als Akmal memukul kepala korban dari belakang hingga tersungkur. 

Korban yang tersungkus ditarik dan dipukul lagi oleh Hasan Basri sebanyak 2 kali juga sama di bagian belakang.

Tukang Kebun dan Mantan Ipar

Hubungan antara Hasan Basri dan Martin ternyata sangat dekat. Dimana Martin merupakan mantan kakak ipar dari Hasan. Persisnya Hasan sempat menikahi adiknya Martin sebelum akhirnya bercerai. 

Hasan sendiri beberapa saat sebelum ditangkap, ternyata sempat makan di sebuah warung Sriwijaya, daerah Kali Doni, Palembang. Dimana di situ tempat sang mantan istri bekerja. Lalu di warung itu kemudian Hasan tiba-tiba disergap polisi lalu dikeler ke Polsek Kali Doni.

Hasan dan Martin yang merupakan warga OKI, Sumatera Selatan, baru sekitar 3 bulan berada di Palembang. Abas sendiri di kampung halamanya sempat terjerat kasus kriminal. Sementara khusus Martin ternyata sudah memiliki KTP dengan warga Gerunggang, Pangkalpinang.***