Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Awas! Musim Hujan Datang Lebih Awal, Babel Dimulai September

Ilustrasi-screnshot-

SIAP-SIAP!  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan musim hujan di Indonesia datang lebih awal.

--------------------

INI berdasarkan pemantauan iklim terbaru, sejumlah wilayah di Indonesia telah mulai mengalami musim hujan sejak Agustus 2025.  Curah hujan ini diperkirakan akan meluas secara bertahap ke lebih banyak daerah pada rentang September hingga November 2025.

"Awal musim hujan tahun ini cenderung maju di sebagian besar wilayah Indonesia. Musim hujan diprediksi berlangsung dari Agustus 2025 hingga April 2026," terang Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Dari total 699 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 79 ZOM atau sekitar 11,3% diperkirakan mulai memasuki musim hujan pada September 2025.

Wilayah tersebut mencakup sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, wilayah utara Sumatera Barat, bagian barat Jambi, utara Bengkulu, Selatan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, sebagian kecil Jawa, Kalimantan Selatan, hingga sebagian wilayah Papua Selatan.

Sebanyak 149 ZOM (21,3%) lainnya diprediksikan memasuki musim hujan pada Oktober 2025, yang meliputi sebagian Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian tengah.

Sementara itu, 105 ZOM (15%) akan mulai mengalami musim hujan pada November 2025, yang meliputi sebagian besar Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi bagian tengah dan tenggara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, serta sebagian Papua.

Secara umum, sifat hujan pada musim hujan 2025/2026 diprediksikan berada pada kategori normal (69,5%), artinya curah hujan musiman tidak jauh berbeda dengan biasanya. 

Namun, terdapat 193 ZOM (27,6%) yang berpotensi mengalami musim hujan dengan sifat atas normal, di antaranya sebagian besar Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, beberapa wilayah Sulawesi, serta Maluku dan Papua. Selainitu, terdapat pula 20 ZOM (2,9%) yang diprediksi mengalami musim hujan bawah normal.

"Dengan kondisi ini, potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yang dapat menyebabkan dampak seperti banjir, banjir bandang, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang tetap perlu diwaspadai, terutama pada wilayah dengan prediksi curah hujan atas normal," ujarnya. 

BMKG mengimbau kementerian/lembaga, pemerintah daerah, sektor terkait, serta masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. 

Upaya yang perlu dilakukan sejak awal mencakup penyesuaian kalender tanam pertanian, optimalisasi pengelolaan waduk dan irigasi, perbaikan sistem drainase, pengendalian hama perkebunan, hingga penerapan langkah mitigasi guna meminimalkan potensi dampak ancaman hidrometeorologi.

Di lain sisi, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menerangkan bahwa faktor global dan regional turut memengaruhi dinamika musim hujan tahun ini. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan