Kontraktor Tugu Transformers Dinilai Tidak Tahu Sejarah
--
TOBOALI - Tugu Bola yang berada di depan Kantor Camat Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) terus menuai sorotan para netizen Basel. Sempat diberitakan sebelumnya bahwa patung tersebut lebih mirip tugu robot Transformers dari pada orang bermain bola, dan netizen menganggap para pemborong tidak mengetahui sejarah patung bola tersebut.
Di salah satu postingan aplikasi sosial media Facebook dengan nama akun Ayi Afriyanto mengatakan Kesal, Kecewa, bahkan marah. Sebab, dulu di tempat itu terdapat tugu pemain bola yang mengesankan kesungguhan pemuda dalam olah raga bola.
Sekarang malah diganti dengan tugu robot Nginjak bola, yang mengesankan ejekan pemuda Basel kaku dalam olahraga bola, yang terletak di simpang kepo Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan.
"Tolong Tokoh Presidium, aktifis Bangka Selatan, kita usul bersama agar patung tersebut dibongkar dan diganti dengan yang lebih baik,". "Ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus,".
Dalam postingan tersebut, terlihat masyarakat begitu kecewa dengan hasil patung bola tersebut, dan meminta agar diganti dengan lebih baik.
Ayi Eriyanto saat dikonfirmasi membenarkan bahwa akun tersebut miliknya dan memang ia juga merasa kesal dengan kontraktor yang tidak adanya koordinasi dulu dengan masyarakat yang memang mengerti sejarah berdirinya patung bola tersebut. "Mereka ini main bongkar - bongkar saja, sepertinya mereka tidak tahu sejarah berdirinya patung bola tersebut," ungkapnya, Senin (18/12).
"Kami sih bukan anti pembangunan, kami sangat senang sekarang Kabupaten Basel sudah banyak perubahannya dan semakin cantik, tetapi tolong patung bola tersebut di ganti ke yang lebih baik, masa ini mirip robot Transformers," tambah Ayi.
Sebelumnya diberitakan bahwa tugu bola yang lebih mirip robot Transformers tersebut pembangunannya menggunakan dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari Bank Sumsel Babel Cabang Toboali.
Dana tersebut diklaim tidak sampai Rp 200 juta, tetapi kenyataannya dana pembangunan tugu tersebut mencapai Rp 200 juta.
Kepala bank Sumsel Babel Cabang Toboali Edwardi Octavidy saat di konfirmasi pada sebelumnya menyampaikan, memang pembangunan tugu tersebut anggaran berasal dari CSR bank Sumsel Babel Cabang Toboali.
"Kita cuma menyediakan dananya saja, tetapi terkait pengerjaan dan pengawasannya oleh dinas terkait," ujarnya.
Dari kontroversi yang ada netizen menilai bahwa pihak kontraktor yang mengerjakan tugu tersebut tidak memahami filosofi dan sejarah tugu bola tersebut, dan katanya bahwa tugu tersebut akan di bongkar tetapi hingga sekarang terlihat belum ada perkembangan apapun. (IM)