Sasaran Serangan Rudal Rusia di Kyiv, Perkantoran Uni Eropa dan Inggris
Dihajar Rudal Rusia.-screnshot-
RUSIA melancarkan serangan rudal dan serangan drone mematikan yang menyapu seluruh Ukraina pada Kamis dini hari, termasuk menyerang ibu kota Kyiv.
--------------
SERANGAN tersebut menewaskan sedikitnya 23 orang dan melukai puluhan lainnya, menurut Tymur Tkachenko, kepala administrasi militer Kyiv. Upaya penyelamatan korban masih berlangsung hingga malam hari dilansir dari Reuters.
Serangan ini terjadi kurang dari dua minggu setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggelar pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, dalam upaya mendorong perdamaian.
Namun, serangan balasan Rusia justru memperlihatkan bahwa damai masih jauh dari jangkauan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyebut serangan ini sebagai serangan terbesar kedua sejak invasi penuh Rusia pada Februari 2022.
Dia menegaskan bahwa serangan itu merupakan jawaban Moskow terhadap upaya diplomatik untuk mengakhiri perang. Dalam serangan tersebut, kawasan perkantoran Uni Eropa dan Inggris menjadi sasaran, termasuk kantor misi Uni Eropa dan gedung British Council di Kyiv.
Untungnya, tidak ada korban jiwa dilaporkan di lokasi tersebut. Zelenskiy juga mengungkapkan bahwa serangan itu merusak sebuah perusahaan Turki dan kedutaan besar Azerbaijan di ibu kota.
Wakil Khusus AS untuk Ukraina, Keith Kellogg, mengutuk keras serangan yang menargetkan kawasan pemukiman warga sipil, bukan fasilitas militer. Ia menulis di platform X bahwa Rusia “mengebom kereta penumpang, kantor misi Uni Eropa dan Inggris, serta warga sipil yang tak berdosa.”
Sementara itu, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyatakan bahwa Presiden Trump "tidak senang atas kabar ini, namun tidak terkejut," mengingat konflik yang telah berlangsung lama.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut serangan ini sebagai “pengingat kelam” bahwa Kremlin tidak akan berhenti menebar teror dengan membunuh warga sipil dan menyerang bahkan kantor-kantor Uni Eropa.
Ia mengumumkan bahwa paket sanksi ke-19 terhadap Rusia sedang disiapkan dan ada upaya untuk memanfaatkan aset beku Rusia guna membantu Ukraina.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengecam serangan tersebut dan menyebut Presiden Putin “membunuh anak-anak dan warga sipil serta menggagalkan harapan perdamaian.”
Ledakan dahsyat mengguncang Kyiv sepanjang malam, dengan asap hitam membumbung tinggi dan suara drone berdengung di atas kota.
Wali Kota Vitali Klitschko menyebutnya sebagai salah satu serangan terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Serangan selama berjam-jam ini melukai setidaknya 63 orang dan merusak gedung di seluruh distrik kota.