Perang Iran - Israel - AS akan Berlanjut, Trump Ancam Khamenei

Netanyahu, Khamenei, Donald Trump-screnshot-

PERANG antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat (AS) bakal berlanjut.

-------------------------

BAHKAN Trump ancam Khamenei buntut kebijakan pengembangan nuklirnya.  Donald Trump yang merupakan Presiden Amerika menyampaikan bahwa dia akan kembali menyerang Iran jika kembali memulai aktivitas nuklirnya.

Trump mengecam Ayatollah Ali Khamenei yang merupakan pimpinan tertinggai Iran karena dianggap negara tersebut masih akan melanjutkan program nuklirnya.  

Khamenei sempat menyampaikan bahwa perang dengan Israel yang didukung Amerika selama 12 hari berhasil dimenangkan oleh Iran.

Dalam pernyataanya, Trump menyampaikan bahwa Amerika Serikat benar-benar akan mengebom negara itu lagi jika masih melanjutkan program nuklir.  Bahkan Trump mengakui jika dirinya telah menyelamatkan Khamenei karena pertikaian dengan Israel.

Dalam akun Truth-nya, Trump menuliskan bahwa dia telah menyelamatkan Khamenei dari ‘KEMATIAN YANG SANGAT BURUK DAN TERHINA’ dan menuduhnya ‘secara terang-terangan dan bodoh’ berbohong ketika dia mengklaim ‘kemenangan’ dalam perang pada hari sebelumnya. 

Dalam serangan pertamanya sejak perang Israel-Iran berakhir dengan gencatan senjata awal minggu ini, Khamenei juga mengatakan Iran ‘menampar muka Amerika’ dengan meluncurkan rudal ke pangkalan utama Amerika di Qatar menyusul serangan AS terhadap situs nuklir Iran di Fordow, Isfahan, dan Natanz.

Selain itu Trump juga mengatakan jika ia telah menuntut Israel untuk mundur dari ‘serangan terakhir’.

"Negaranya hancur, tiga Situs Nuklirnya yang jahat DIHANCURKAN, dan saya tahu PERSIS di mana ia berlindung, dan tidak akan membiarkan Israel, atau Angkatan Bersenjata AS, yang sejauh ini Terhebat dan Terkuat di Dunia, mengakhiri hidupnya," katanya,” tulis Trump.

Namun berbagai pihak mempertanyakan apakah Amerika benar-benar telah menghancurkan kemampuan nuklir Iran.  Bahkan dari laporan intelijen yang bocor mengatakan hal yang bertentangan dengan pernyataan Trump.

Trump juga menyampaikan terkait keputusan Iran menolak bekerja sama dengan badan atom internasional atau IAEA.  Pemrintahan Iran diketahui telah menyetujui RUU untuk menangguhkan kerja sama dengan IAEA.

Keputusan Iran ini merupakan langkah yang secara luas dipandang sebagai tanggapan langsung terhadap serangan tersebut.  Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengindikasikan pada hari Jumat bahwa Teheran dapat menolak permintaan apa pun oleh badan tersebut untuk mengunjungi situs nuklir Iran.

“Ketegasan Direktur Jenderal IAEA, Grossi untuk mengunjungi lokasi yang dibom dengan dalih perlindungan tidak ada artinya dan bahkan mungkin bermaksud jahat,” kata Araghchi di X.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan