Isu Jembatan Bahtera Mencuat Lagi, Ingat! Baru Wacana!

Ilustrasi-screnshot-
KORANBABELPOS.ID.- Pembangunan jembatan Bahtera (Bangka-Sumatera) Kembali mengemuka setelah pertemuan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru dan Gubernur Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani. Apakah itu segera direalisasikan?
Menanggapi ini, Gubernur Hidayat Kembali menegaskan, hingga saat ini belum ada rencana konkret maupun komitmen bersama untuk membangun jembatan yang menghubungkan pulau Bangka dan Sumatera itu. Hal ini dikemukakannya, agar masyarakat tidak salah kaprah seolah wacana itu akan segera dikalukan.
Hidayat menegaskan kembali, saat ini Pemprov Babel belum memiliki rencana konkret maupun komitmen bersama dalam hal pembangunan Jembatan Bahtera.
“Saya menghormati semangat konektivitas antarwilayah, namun saat ini fokus utama saya sebagai Gubernur Babel adalah pemulihan ekonomi daerah, penguatan layanan kesehatan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pasca-pandemi dan tekanan ekonomi global," tegas Bang Dayat --begitu sapaan akrabnya--.
"Pembangunan infrastruktur berskala besar seperti jembatan penghubung antarprovinsi tentu memerlukan kajian mendalam, kesiapan fiskal, dan keterlibatan lintas kementerian,” tambahnya lagi.
“Prioritas kami saat ini adalah bagaimana rakyat bisa sehat, UMKM bisa tumbuh, harga-harga terkendali, dan lapangan pekerjaan terbuka lebih luas. Itu yang paling utama,” tegasnya.
Jembatan Bahtera Sriwijaya
Sekedar mengingatkan, wacana pembangunan jembatan Bahtera ini sendiri sudah mengemuka sejak 5 tahun lalu. Bahkan tahun 2020 lalu, pernah digelar Focus Group Discussion (FGD) terkait rencana pembangunan Jembatan Sumatera-Babel yang akan diberi nama ‘Bahtera Sriwijaya’ itu. Bahkan pembicaraan sudah fokus pada pembahasan lokasi tapak jembatan.
Pada saat itu, lokasi tapak jembatannya sudah disepakati oleh masing-masing Gubernur dari kedua provinsi bertetangga tersebut yakni, di Desa Tanjung Tapa, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten OKI Provinsi Sumsel. Lalu, di Desa Sebagin, Kabupaten Bangka Selatan, untuk Provinsi Kepulauan Babel.***