Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Memasuki Hari ke-7 Iran Gempur Israel, 400 Rudal, 1.000 Drone

Salah Satu Rudal Iran yang Ditakuti Israel.-screnshot-

PERANG terbuka antara Iran dan Israel makin menggila. Kamis pagi 19 Juni 2025, militer kedua negara kembali saling menghantam dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

---------------

INI menandai hari ketujuh pertempuran paling brutal dalam sejarah permusuhan dua negara musuh bebuyutan ini.  Israel mengklaim telah melakukan gelombang serangan udara terbaru ke ibu kota Teheran serta wilayah strategis lainnya di Iran.

Dalam klaimnya, serangan tersebut menyasar fasilitas peluncuran rudal dan gudang senjata permukaan-ke-permukaan yang sebelumnya pernah dihantam.  "Kami terbang di atas lokasi peluncuran dan menyerang mereka yang mencoba mengaktifkan kembali fasilitas itu," ungkap militer Israel dalam pernyataan resminya dikutip AFP.

Sebaliknya, Iran disebut meluncurkan sekitar 400 rudal balistik dan 1.000 pesawat nirawak (drone) ke arah Israel sejak Jumat lalu.  Setidaknya 20 rudal telah menghantam kawasan sipil Israel, menimbulkan kepanikan luas di sejumlah kota seperti Haifa, Nazareth, hingga Galilea.

Sirene peringatan udara pun meraung di Israel utara pada Kamis pagi, pertanda bahwa gelombang drone baru kembali diluncurkan dari Iran. Militer Israel mengklaim sistem pertahanan mereka sedang bekerja penuh untuk mencegatnya.

Di tengah serangan mesin peledak antar kedua negara, Lembaga pemantau siber NetBlocks yang berbasis di London melaporkan bahwa akses internet di Iran nyaris padam.

Pemerintah Iran berdalih pemblokiran dilakukan, karena jaringan komunikasi disalahgunakan untuk operasi militer.

Namun, kekacauan tak berhenti di situ. Media Iran melaporkan bahwa siaran TV pemerintah diretas oleh Israel.

Dalam rekaman yang sempat tayang di layar televisi nasional Iran, muncul cuplikan video protes perempuan serta seruan untuk rakyat turun ke jalan. Propaganda digital ini menambah panas konflik yang sudah membara.

Militer Israel mengingatkan evakuasi kepada warga di wilayah Arak dan Khondab, Iran, menandakan serangan berskala besar tengah berlangsung.

Iran merespons lewat peluncuran rudal Sejjil, dan menyebut bahwa “gerbang neraka akan terbuka” untuk Zionis.  Pemerintah Iran bersumpah akan membalas lebih keras jika wilayah vital mereka kembali diserang, terutama setelah sejumlah fasilitas nuklir dikabarkan menjadi target Israel.

Situasi ini langsung mendapat perhatian global. Rusia, Turki, dan Uni Eropa mendesak gencatan senjata segera, sementara Amerika Serikat secara aktif memantau jalur Laut Merah dan Teluk Persia.

Perang yang awalnya bersifat balas dendam kini berubah menjadi konflik terbuka lintas domain yakni darat, udara, siber, dan diplomasi.  Beberapa analis menyebut perang Iran–Israel kali ini sebagai “proxy war yang berubah jadi head-to-head nyata.”

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan