Produksi Padi Babel Baru Cukupi 20 Persen Kebutuhan
--
KORANBABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Belitung (Babel), Edi Romdhoni membenarkan, bahwa jumlah produksi padi di dalam daerah hanya mampu memenuhi 20 persen dari total keseluruhan kebutuhan masyarakat di Babel.
Dirinya juga tak menampik apabila kebutuhan beras di Babel, sebagian besar diimpor dari daerah luar. Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan minimnya produksi padi di Babel, salah satunya yakni minimnya jumlah petani di bidang pertanian.
Bahkan berdasarkan Data Sensus Pertanian, lanjut Edi, jumlah petani di bidang pertanian hanya berkisar 30.000 orang saja atau 20 persen dari total jumlah petani yang ada di Babel. "Berdasarkan sensus pertanian terakhir kali itu, 80 persennya petani kebun dari total 150.000 (petani-red). Berarti apabila kita bicara pangan holtikultura itu hanya 30.000 orang, itu pun (petani-red) cabai di situ, bawang di situ, sayur mayur di situ. Jadi kalau salah satu diantara itu sudah tercukupi itu sudah bagus loh," kata Edi, Rabu (21/2).
BACA JUGA:Bank Indonesia-Pemprov Babel Panen Cabai Merah di Pondok Pesantren At-Thoybah Bangka
Namun, dikatakan Edi, pihaknya pun tak hanya diam saja, ada beberapa upaya yang dilakukan agar dapat meningkatkan produksi padi di Babel, seperti menyalurkan berbagai bentuk bantuan terhadap para petani. "Jadi suportnya ada dari anggaran APBD dan APBN, misalnya ada bantuan bibit padi hibrida tahun 2024 ini (sumber anggaran-red) APBN, totalnya ada 1000 bibit padi hibrida. Padi paki gizi 750. Ini jumlahnya masuk di tahun ini loh ya bukan per bulan," jelasnya. "Ini dipastikan akan tertanam, sisanya swadaya masyarakat karnakan bantuan ini sifatnya stimulus. Kalau dari APBD kita ada bantuan pupuk organik untuk sawah itu untuk 300 hektar, masing-masing per hektarnya ada 350 kilogram untuk mendukung padi/sawah," sambungnya.
BACA JUGA:Panen Padi, Pj Bupati Haris Bangga Petani Banyuasin
Namun terlepas dari itu, lanjut Edi, pihaknya juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada para petani agar terus dapat meningkatkan angka produksi padi khususnya di Babel. "Namunkan kita terus berusaha, tidak bisa kita terus seperti ini, jadi angka tersebut harus kita rubah," pungkasnya.(jua)