Jepang Jamu Timnas Indonesia di Stadion Kecil, JFA Minta Maaf tidak Bisa Nampung

Stadion Tak Mampu Tampung Suporter Indonesia.-screnshot-

RIBUAN orang antri mengular bukan di konser musik, melainkan demi selembar tiket sepak bola laga Jepang vs timnas Indonesia, Selasa 10 Juni besok.

----------------

LEBIH mengejutkan lautan Merah Putih itu bukan warga lokal, melainkan badai suporter timnas Indonesia yang membuat Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) langsung meminta maaf.  Suasana Osaka di Jepang beberapa waktu lalu berubah menjadi lautan merah putih yang tak terduga.

Euforia sepak bola Indonesia rupanya menjangkau ribuan kilometer melampaui batas negara dan menciptakan sebuah fenomena yang membuat banyak pihak tercengang.  Antrean panjang mengular di sekitar Suita City Football Stadium sejak pagi buta.

Suporter datang bukan hanya dari berbagai penjuru Jepang, namun juga dari negara-negara tetangga, bahkan benua yang jauh. Tujuan suporter untuk menyaksikan secara langsung perjuangan Timnas Indonesia melawan Jepang.

Keterkejutan melanda JFA saat menyadari komposisi suporter yang hadir lebih dari separuh tiket, ternyata diborong oleh para pendukung skuad garuda.  Bukan hanya warga negara Indonesia WNI yang bermukim di Jepang, namun juga gelombang suporter yang datang khusus dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Australia, Qatar, Belanda hingga Inggris.

Perjalanan jauh mereka menjadi bukti betapa besar cinta dan dukungan terhadap sepak bola tanah air.

Kisah-kisah perjalanan heroik para suporter pun bermunculan, ada yang rela menempuh belasan jam penerbangan, ada pula yang menyatukan diri dalam rombongan komunitas menaiki kereta cepat dari Tokyo menuju Osaka.

Mereka membawa atribut kebanggaan dan semangat yang membara, dan tiket pertandingan yang dijual secara daring ludes dalam hitungan jam.  Di loket-loket penjualan fisik antri membludak hingga menyebabkan kepadatan di stasiun-stasiun kereta bawah tanah di sekitar stadion.

Lebih dari 100 ribu orang mencoba mendapatkan tiket secara daring, namun kapasitas stadion yang hanya 40.000 kursi memaksa panitia untuk menolak sebagian besar pendaftar.n  Kekecewaan tak terhindarkan, namun semangat dukungan tak luntur.

Presiden JFA dalam sebuah konferensi pers terbuka menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada publik Jepang dan Indonesia.  Ia mengaku terkejut dan menyesal karena tidak mengantisipasi antusiasme luar biasa dari suporter Indonesia.

Pertandingan tersebut meski tidak menentukan bagi Jepang yang sudah lolos ke putaran final Piala Dunia, namun memiliki arti sejarah tersendiri bagi Indonesia.

Keberhasilan Timnas Indonesia melaju ke ronde 4 Kualifikasi Pila Dunia 2026 Zona Asia adalah pencapaian tertinggi sepanjang sejarah sepak bola Indonesia.  Justru karena bukan laga hidup mati banyak yang memprediksi atmosfer pertandingan akan biasa saja, namun prediksi tersebut meleset jauh, dan gelombang dukungan suporter Indonesia membuktikan.

Hal sebaliknya, Presiden JFA mengakui bahwa pihaknya salah dalam memperkirakan besarnya dukungan untuk Timnas Indonesia Pengalaman menghadapi negara-negara Asia Tenggara lainnya yang tidak pernah memenuhi stadion menjadi patokan yang keliru.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan