Esensi Paguyubuan Kelas
Hoziawati-sreenshot-
BACA JUGA:Pemilu 2024: Aksi dan Asa Generasi Muda Menentukan Arah Politik Indonesia
Keterlibatan peran orang tua dalam pendidikan anak dalam hal ini pemberian motivasi belajar anak dapat berpengaruh positif, oleh karena itu seorang guru harus mampu menjalin hubungan kerja sama dengan orang tua siswa tersebut, karena tanpa adanya kerja sama antara orang tua dan guru akan sulit menciptakan pendidikan yang optimal, sehingga dibutuhkan sinergi yang baik antara keduanya dalam hal pemberian motivasi belajar pada anak.
Tujuan dan fungsi paguyuban
Paguyuban merupakan suatu perkumpulan sosial yang beranggotakan orang-orang yang saling berinteraksi dan memiliki tujuan untuk hidup bersama. Kata paguyuban memiliki kata dasar guyub. Guyub yang artinya perkumpulan, bersatu, bekerja sama, berkelompok dan harmonis.
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) online https://kbbi.web.id/ bahwa: Paguyuban/pa·gu·yub·an/ n adalah perkumpulan yang bersifat kekeluargaan, didirikan orang-orang yang sepaham (sedarah) untuk membina persatuan di antara para anggotanya.
Secara umum paguyuban merupakan bentuk forum perkumpulan sosial yang ada dimasyarakat yang mempunyai suatu bentuk ikatan dan hubungan keakraban serta kekeluargaan sehingga terbentuk rasa saling memiliki dengan anggota lainnya dan sama sama mempunyai tujuan yang mulia.
Sedangkan paguyuban kelas merupakan suatu forum perkumpulan para orang tua siswa di tiap jenjang kelas untuk peningkatan mutu pembelajaran dikelas. Fungsi dan tujuan dibentuknya forum paguyuban kelas atau orang tua yaitu untuk menciptakan atau menjalin hubungan yang harmonis antara orang tua siswa terhadap guru-guru yang ada disekolah maupun antara sesama orang tua sehingga akan tumbuh rasa kebersamaan diantara orang tua dan sekolah.
Selain itu sebagai wadah untuk memberikan kontribusi serta menciptakan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Adapun fungsi dari paguyuban kelas menurut (Marini, 2016) yaitu 1) Menampung aspirasi, ide, tuntutan dari orang tua terhadap proses belajar mengajar di kelas 2) Mendorong orang tua peduli dan aktif berpartisipasi guna mendukung hasil belajar siswa.
BACA JUGA:Menjaga Api Literasi dengan Kayu Bacaan
Wadah kemitraan tersebut dibangun atas dasar semangat gotong royong dan kebersamaan. Ini dapat terjadi apabila semua pihak baik sekolah maupun orang tua siswa merasakan ada kebutuhan dan kepentingan yang sama terkait dengan pendidikan anak atau peserta didik.
Jadi, dengan adanya keinginan tersebut maka sekolah dan masyarakat khususnya orang tua dapat berkolaborasi dan bersinergi meningkatkan kualitas pembelajaran siswa melalui forum paguyuban.
Perlu diketahui menurut Tonnies dalam (Patnonodewo, 2003) menyatakan bahwa suatu paguyuban (gemeinschaft) mempunyai beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut: 1) Intimate, yaitu hubungan dalam paguyuban yang menyeluruh dan mesra; 2) Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja di dalam paguyuban; 3) Exclusive, yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk paguyuban saja dan tidak untuk orang-orang lain di luar paguyuban.
Peran serta orang tua dalam meningkatkan kualitas belajar anaknya antara lain dengan mengikuti kegiatan-kegiatan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas, kegiatan pembelajaran di dalam kelas menurut hasil penelitian (Agustiani, Mustiningsih, & Sobri, 2016), bahwa “peran orang tua seperti membantu menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut, sedangkan pembelajaran di luar kelas peran orang tua mendampingi dan menjaga anaknya, peran serta orang tua juga dalam hal pembiayaan kegiatan, penyusunan program, dan proses berjalannya kegiatan”.
BACA JUGA:Kelindan Etika Lingkungan dan Tobat Ekologis dalam Sastra