Mencairkan Aset Nusantara?

Safari Ans-screnshot-

Oleh: Safari Ans

Wartawan Senior dan Salah Satu Tokoh Pejuang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

SEJAK dulu, berbagai orang dan lembaga di Indonesia dan di dunia coba mencairkan aset Nusantara atau Aset Soekarno, semuanya gagal. 

-------------

WALAUPUN sudah dapat mandat dari pemilik dokumen. Ternyata mencairkannya tidak seperti mencairkan deposito biasa. Uang dan aset besar dibutuhkan sebuah organisasi yang besar pula. Tak mungkin Soekarno (M1) sendirian mengelola dan mengatur aset dunia sebesar ini. Apalagi ada 886 rekening bank aktif di seluruh dunia dibawah pengawasannya. Disinilah banyak pihak salah menilai, dikira hanya Soekarno atau Soewarno sendirian. Yang jelas mencairkannya tak mudah, tapi bisa.

David E Robinson dalam bukunya “The Knight Templar, History of World Banking From an Asean Perspective” menjelaskan bagaimana sistem organisasi piramida M1 alias Soekarno dalam menjalankan misi yang diemban dari 128 raja-raja dunia melalui Plan of the Experts tahun 1928. Sistem organisasi piramida itu menjadi struktur organisasi yang harus dilalui dalam proses ketika sebuah aset akan dicairkan. Sangat rumit, tidak seperti yang orang bayangkan selama ini.

Sistem Aset Nusantara

Sebelum tahu dan paham bagaimana mencairkan Harta Amanah Nusantara atau Harta Amanah Soekarno, maka terlebih dahulu harus memahami bagaimana organisasi aset dibangun oleh Soekarno setelah mendapat mandat 128 raja di dunia. Dalam hal ini menurut David E Robinson, emas standar lama memiliki sistem yang bisa di cek dan dikontrol di tempat. Ada tiga pihak pengontrol, yang masing-masing tidak tahu atau memiliki kontak langsung satu sama lain. Formula ini berlaku pada seluruh sistem di semua tingkatan.

Modul agenda keuangan utama bagi kemanusiaan, para kartel perbankan berpikir mungkin mereka bisa hijack (ambil alih) sistem untuk kebaikan setelah mereka mendapat sistem mata uang Fiat (uang kertas bermodalkan kepercayaan) yang diterima di semua tempat (setiap mata uang USD ada tulisan “In God we Trust”, Red). Itu adalah proses tahap akhir setelah Presiden Nixon (AS) secara efektif USD dari ikatan emas. Tampaknya seolah dunia perbankan salah perhitungan atas kekuatan sistem kontrol, realisasinya mereka terpaksa bekerjasama dengan pemilik emas. Itulah sebabnya, di masa depan dapat dilihat pergeseran fokus dana dari Barat menuju Asia dan Afrika secepatnya.

Di sisi berlawanan dari M1 (Soekarno) dari segitiga dasar pemilik (OW) dari surat aset. Mereka akan duduk dan mengendalikan aset fisik yang mendasarinya. Ini adalah aset yang dilegalisir. Agenda modul keuangan utama untuk kemanusiaan yang dilegalisir, berarti akan datang perusahaan pemeriksa aset plus mengeluarkan sertifikat yang didasarkan pada aset.

Sekarang sertifikat mudah dapat dipindahkan dari pinjaman dengan bunga dan underliying aset tidak diperlukan. Hal ini tentu membuat perbankan jauh lebih mudah. Tidak perlu ke troli seribu ton emas. Pada tingkat atas ketiga adalah Controller (C ). Ultimasi lampu hijau untuk penggunaan aset apapun. Dia bisa menghentikan apapun berdasarkan masukan dari gerakan ekonomi makro.

Tampaknya, Royals China (KS) terus menjadi bagian dari keturunan ini. Dari tiga itu (H, OW, C) memerlukan tanda tangannya untuk pemanfaatan aset tertentu. Controller (C ) dapat mendaftarkan ratusan account yang berbeda dan kode mereka dalam sistem adalah 3/3/3. Kode lain dalam sistem adalah 6/6/6 yang merupakan salah satu otoritas yang lebih tinggi dari 3/3/3. Pada titik ini kertas Master POA masih menunggu nama untuk diisi.

Menurut David E Robinson, orang-orang tua juga membicarakan kode-kode emas pada saat ini. Seharusnya periode 6/6/6 menjadi transisi menuju periode damai dan kebahagiaan di bumi 9/9/9. Mereka pada gilirannya mendapatkan informasi dan membuat mereka menerbitkan buku emas (gold book) yang berisi segala sesuatu dari awal sampai akhir dari drama kehidupan manusia di bumi. Ini diyakini menjadi bagian dari apa yang tersisa dari Raja Sulaiman (Solomon) bersama pedangnya. Hal ini hanya bisa dibaca oleh imam yang dipilih dengan menggunakan alat tertentu.

Dalam bukunya David E Robinson, disinggung soal Spiritual Ultimate Controller yang juga terdiri dari lapisan. Lapisan 33, lapisan 13, lapisan 9, lapisan 7, lapisan 5, lapisan 3, dan lapisan 1 (Ilahiyah). Sementara pada lapisan Finance Agendas of Ultimate Modules for Humanity terdapat lapisan 33, 13, 9, 7, 5, 3, dan M1 (Soekarno). 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan