Pengusutan Tipikor Timah Jilid II Makin Dalam, 'Wasit' Tetap Aman?

Harli Siregar-screnshot-
KORANBABELPOS.ID.- Seperti dilansir sebelumnya, vonis puluhan hingga belasan tahun serta uang pengganti triliunan rupiah, bagi para terdakwa yang terseret kasus Tipikor tata niaga timah di IUP PT Timah 2015-2022 jilid II, bukanlah akhir. Karena di Tipikor Jilid II ini, semua Kembali akan dibongkar habis.
Ini terindikasi dari saksi-saksi yang dipanggil.
Seperti Rabu, 19 Maret 2025, ada 3 saksi yang dipanggil yang semua dari kalangan cukong lapangan atau pembeli timah di lapangan.
Rabu 19 Maret 2025 itu, Kejaksaan Agung melalui Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) memeriksa 4 saksi, terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam Tata Niaga Komoditas Timah di Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022, berinisial:
1.AS selaku Pedagang/Kolektor.
2.AW selaku Pedagang/Kolektor.
3.KRN selaku Wiraswasta/Kolektor.
4.JM selaku Direktur PT Gading Orchard Summarecon.
''Adapun keempat orang saksi tersebut diperiksa terkait dengan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam Tata Niaga Komoditas Timah di Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022 atas nama Tersangka Korporasi Refined Bangka Tin dkk. Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,'' demikian penegasan Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar.
Pemeriksaan saksi untuk kasus Tipikor Timah Jilid II ini tampaknya memang lebih masif untuk kalangan pelaku, bukan pengambil kebijakan. Seperti kalangan penambang hingga kolektor.
Sementara, untuk kalangan atas hingga saat ini belum terdengar ada pihak yang dipanggil. Dan itu berarti, posisi 'wasit' yang peran dan fungsinya dalam struktur kebijakan kasus itu makin tak tersentuh.
Mereka Tahu 'Wasit'?
Besarnya pengaruh 'wasit' dalam kasus ini justru sangat kentara dan terasa. Harvey Moeis yang notabene bukan orang PT RBT dan bukan 'pemain' timah serta bukan siapa-siapa di mata para bos timah Babel, justu dapat peran penting langsung menjadi pengatur arus MoU hingga dapat 'setoran' dari para bos timah.
Komit tidaknya para bos timah atas aturan 'main' yang sudah ditetapkan Harvey Moeis, akan dilaporkan ke 'wasit'. Dan ini pula sebabnya semua patuh. Demikian 'kokoh' dan kuatnya peran sang 'wasit'.