Sabtu, 15 Mar 2025
Network
Beranda
Headline
Pangkalpinang
Politika
Daerah
Bangka
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Bangka Barat
Belitung
Belitung Timur
Komunikasi Bisnis
Advetorial
Kolom
Catatan Politik
Bahasa
History
Taring
Soccer
Lainnya
Gadget
Hiburan
Literasi
Kesehatan
Nasional
Opini
Network
Beranda
Kesehatan
Detail Artikel
Jarang Minum Air Putih Sebabkan Penyakit Ginjal
Reporter:
Antara
|
Editor:
Noperma
|
Jumat , 14 Mar 2025 - 23:33
--
jarang minum air putih sebabkan penyakit ginjal ketua umum pengurus besar perhimpunan nefrologi indonesia (pernefri) dr.pringgodigdo nugroho mengatakan tidak membiasakan minum air putih dalam jangka waktu lama berisiko menyebabkan penyakit ginjal. "bisa (sebabkan penyakit ginjal) tapi bukan secara langsung karena secara jangka panjang biasanya karena kekurangan cairan yang kronik," kata pringgodigdo pada jumpa pers world kidney day 2025. rabu (12/3). pringgodigdo menjelaskan, kekurangan cairan yang parah bisa mengganggu fungsi ginjal secara bertahap. adapun penyakit ginjal yang berkaitan dengan kekurangan cairan tubuh antara lain infeksi yang menyebabkan peradangan dan batu ginjal. "biasanya bertahap gejalanya dan melalui penyakit yang lain misalnya jadi risiko infeksi berulang karena kekurangan cairan, salurannya berisiko infeksi. kemudian ada batu ginjal karena kekurangan cairan jadi zat-zat pembentuk batu tinggi sehingga terjadi batu ginjal itu melalui hal tersebut," ujar dia. pringgodigdo juga menyoroti penyakit ginjal yang dialami generasi muda tidak hanya dipengaruhi oleh gaya hidup, tetapi juga disebabkan oleh faktor yang berkaitan dengan imun. dia menjelaskan, penyakit ginjal kronis (pgk) adalah kondisi di mana terjadi penurunan fungsi ginjal secara progresif dan perlahan. ginjal manusia memiliki jutaan unit penyaring yang disebut nefron dan ketika sebagian nefron mengalami kerusakan, fungsinya akan digantikan oleh nefron yang masih sehat. namun, jika kerusakan terus berlanjut, seluruh nefron dapat mengalami gangguan, yang pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal. salah satu tantangan terbesar dalam penanganan pgk adalah sifatnya yang sering tidak terdeteksi hingga fungsi ginjal tinggal 10 persen dari kapasitas normalnya. penyakit ini bersifat irreversible atau tidak dapat pulih sepenuhnya, tetapi bisa diperlambat perkembangannya jika dideteksi lebih awal. "oleh karena itu semakin dini sebenarnya semakin baik sehingga menjadi kesempatan kita untuk menghambat penyakit ginjal ini menjadi gagal ginjal. untuk itu diperlukan pemeriksaan, yaitu pemeriksaan darah dan urine, supaya tidak berlanjut menjadi gagal ginjal," ujar pringgodigdo.(ant)
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Babel Pos 16 Maret 2025
Berita Terkini
20 Ribu Rumah Subsidi untuk Guru
Headline
1 jam
Ada Korupsi di Balik Serangan Ransomware PDNS Kominfo
Headline
1 jam
Sedekah untuk yang Telah Meninggal
Headline
1 jam
Firli Kembali Praperadilan Status Tersangkanya
Headline
1 jam
Sempatkan Olahraga Saat Puasa
Headline
1 jam
Kembali ke LA untuk Pemulihan Cedera
Soccer
21 jam
Raphinha Sejajar Ronaldo
Soccer
21 jam
Pemain Terrmuda Cetak Gol dan Assist
Soccer
21 jam
Menko AHY Evaluasi PLTSa di 12 Kota
Politika
21 jam
Mendagri Minta Pemda Ganti Kepala Dispenda
Politika
21 jam
Berita Terpopuler
Dharma Wanita Bangka Berbagi Takjil Ramadan
Bangka
22 jam
Ditanya 14 Pertanyaan, Ahok akan Diperiksa Lagi
Headline
23 jam
HP Lipat Huawei Mate X6 Seharga Rp29,9 Juta
Komunikasi Bisnis
22 jam
Mendagri Minta Pemda Ganti Kepala Dispenda
Politika
21 jam
Menko AHY Evaluasi PLTSa di 12 Kota
Politika
21 jam
Dewan Ingatkan ASN Profesional & Tidak Live Tiktok Saat Jam Kerja
Bangka Selatan
22 jam
Berita Pilihan
Prabowo: Koruptor Bertobatlah!
Headline
2 bulan
Harvey Moeis: Anak-Anakku, Papa Bukan Koruptor, Mana CSR Rp 320 M?
Headline
2 bulan
Prabowo Maafkan Koruptor Asal Kembalikan Uang Negara, Yusril: Rencana Amnesti dan Abolisi
Headline
2 bulan
Ratusan Artefak dari Belanda Kembali ke Indonesia
Headline
2 bulan
PKB Sedang Mengkaji Gubernur Ditunjuk Langsung
Politika
3 bulan