TABUNGAN BANGSA RI BERISI RP 1.267.200 TRILIUN

Safari Ans-screnshot-

Dana ini untuk menyiapkan Indonesia Emas Tahun 2045 sebagai Bangsa Besar

"Membangun Indonesia ditengah badai korupsi yang semakin menggila, bukan perkara mudah. Mengandalkan pajak dan ekspor sebagai sumber pendapatan negara, terasa jauh panggang dari api. Kini Indonesia bisa gunakan hasil Investasi Global Nusantara yang sudah dimulai sejak seabad lalu. Kini bangsa Indonesia tinggal menikmatinya. Anak Dewa akan mengaktif rekening off balance sheets jika ada Tabung Negara."

 

Oleh Safari Ans

 

 

Ketika negara dalam keadaan darurat korupsi yang melanda semua sektor di Indonesia, maka hanya ada dua pilihan agar bangsa ini bisa keluar dari situasi  berbahaya ini. Di Indonesia saat ini, korupsi sudah sulit dibendung. Bahkan kasus-kasus korupsi semakin besar nilainya. Hingga mencapai Rp 1.000 triliun dalam satu kasus. Itu artinya, Indonesia dalam situasi "Darurat Korupsi". Kalau tidak mendapat dukungan penuh rakyat, penulis meragukan kemampuan Presiden Prabowo Subianto dapat memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya.

 

Pilihan pertama, Indonesia membutuhkan pemimpin otoriter putih. Pemimpin yang tegas dan bijaksana serta menjunjung tinggi hukum. Seperti Ratu Shima (Kerajaan Nusantara) yang menghukum anak kandung sendiri, karena melakukan tindak kriminal. Namun sayang, DPR sudah terlanjur kuat. Lebih kuat dari Presiden. Padahal DPR sendiri sudah menjadi sarang koruptor. Hampir tidak ada kasus korupsi besar yang tidak melibatkan anggota DPR. Dan lebih berbahaya lagi, tokoh yang terlibat kasus korupsi di Indonesia, masih berusia muda. Seakan masa pandemi korupsi di Indonesia akan berlangsung lama dengan modus berbeda-beda. Penulis berharap, Presiden Prabowo Subianto bisa menjadi pemimpin otoriter putih. Semata buat kepentingan rakyat dan negara. Namun pernyataan yang mencuat belakangan bahwa Prabowo hanya akan menjabat dua tahun saja, memberi sinyal sang Presiden tidak percaya diri memimpin bangsa ini.

 

Pilihan kedua, ketika investasi global yang telah dilakukan raja-raja Nusantara selama satu abad lebih yang telah disempurnakan oleh Soekarno, maka harus disediakan wadah rekening penampung. Liku-liku Danantara yang masih misterius dan layanan Bank Emas yang belum mumpuni itu, mengharuskan Indonesia memiliki "national savings" atau tabungan bangsa.

 

Pengelolaan rekening Tabung Bangsa akan berbeda pengelolaannya dengan rekening-rekening lainnya yang sudah ada baik di Bank Indonesia (BI) maupun yang ada di bank pelaksana. Karena rekening Tabungan Bangsa dikelola seperti ini.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan