Mahasiswa KKN Unmuh Babel 2025 Lakukan Pemberdayaan Masyarakat Guna Meningkatkan Ketahanan Pangan Desa Kumbu

Mahasiswa KKN Unmuh Babel 2025 Lakukan Pemberdayaan Masyarakat Guna Meningkatkan Ketahanan Pangan Desa Kumbung.-Istimewa-
Negara juga dapat melibatkan diri dalam program-program bantuan sosial atau program pangan yang bertujuan untuk membantu kelompok masyarakat yang rentan terhadap kelaparan atau kekurangan pangan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa hak atas pangan terpenuhi secara merata bagi seluruh warga negara.
Namun, penting untuk dicatat bahwa pemenuhan kebutuhan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab negara, tetapi juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat itu sendiri. Kolaborasi dan kerjasama antara semua pihak diperlukan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhanpangan yang adil, berkelanjutan, dan menyeluruh bagi seluruh populasi.
Dalam konteks ketahananan pangan, sejatinya Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi ketahanan pangan yang baik, karena memiliki potensi alam yang mendukungnya. Namun kondisi tersebut tidak berkorelasi jikalau tidak dimanfaatkan secara maksimal, baik melalui kebijakan negara, ketersediaan lahan dan teknologi, serta budaya masyarakat untuk kembali ke lahan pertanian.
Ketahanan pangan merupakan isu krusial dalam pembangunan desa yang berkelanjutan. Desa Kumbung, sebagai salah satu wilayah dengan potensi pertanian yang besar, memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga ketersediaan, aksesibilitas, dan keberlanjutan pangan bagi masyarakatnya.
Oleh karena itu, kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (UNMUH Babel) pada tahun 2025 menjadi peluang besar dalam mendukung upaya pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian dan pangan.
Pemberdayaan masyarakat dalam konteks ketahanan pangan tidak sekadar mengajarkan teknik bertani yang lebih baik, tetapi juga membangun kesadaran dan kemandirian warga dalam mengelola sumber daya yang ada. Mahasiswa KKN dapat berperan dalam memberikan edukasi mengenai diversifikasi pangan, penerapan teknologi pertanian sederhana, serta pengelolaan hasil pertanian yang lebih efektif agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam keberhasilan program ini. Dengan pendekatan yang partisipatif, masyarakattidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga turut aktif dalam menciptakan solusi berkelanjutan bagi ketahanan pangan desa mereka. Jika program ini berhasil diimplementasikan dengan baik, maka tidak hanya Desa Kumbung yang merasakan dampaknya, tetapi juga desa-desa lain yang dapat mencontoh praktik baik ini di masa depan.
KKN bukan hanya tentang pengabdian, tetapi juga tentang membangun pondasi bagi kemandirian desa. Jika ketahanan pangan dapat diperkuat melalui pemberdayaan yang tepat, maka Desa Kumbung, Kecamatan Lepas, Kabupaten Bangka Selatan, akan menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara akademisi dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan.