Jangan-Jangan Kita ini……

Ahmadi Sopyan-Dok Pribadi-
“Nak, suatu saat kalau sudah menjadi orangtua kamu akan mengerti. Anak adalah harapan bagi setiap orangtua. Harapan itu tidak hanya di dunia, tapi lebih dari itu adalah harapan kebahagiaan di kehidupan masa depan yang abadi, akhirat. Kakek memiliki 3 orang anak, memang benar! Tapi ketiga orang anak kakek tidak ada yang bisa menjanjikan harapan sama sekali setelah nyawa lepas dari kandung badan ini” jawab sang kakek dengan terbata-bata dan air mata pun kembali menetes dari kelopak tua.
“Maksud kakek?” anak muda mengungkapkan rasa penasarannya.
“Baiklah, kakek jelaskan” ujar sang kakek menjawab pertanyaan anak muda
“Anak pertama, sibuk mengurus bisnisnya. Hidup bergelimang harta dan didera kesibukan yang sangat luar biasa. Karena kesibukannya ia lupakan saya sebagai orangtua dan bahkan keluarganya pun jarang diajak bercengkerama. Yang lebih parah lagi, dalam kehidupannya ia lupakan siapa Sang Pencipta dan pemberi kekayaan dalam hidupnya itu. Benar-benar anak dunia…..” jawab sang kakek sambil membayangkan kehidupan anak pertamanya yang sekarang entah dimana.
“Anak kedua, tak kalah sibuk kesana kemari dan jarang di rumah. Jarang berkumpul dengan keluarga apalagi mendatangi saya sebagai orangtua. Agama dan Tuhan hanya dijadikan pemanis bibir saja, tapi tidak ada sama sekali dalam kehidupan sehari-hari. Agama hanya sebagai topeng belaka bukan sebagai kebutuhan hidup sebagaimana seharusnya” jawab sang kakek lagi.
“Kamu tahu kan anak kedua saya itu siapa?” kakek menoleh dan bertanya kepada anak muda.
“Iya, siapa pun tahu anak kedua kakek, orang populer dan memiliki jabatan tinggi, posternya ada dimana-mana” jawab anak muda antusias.