UMKM Bangkit..! KKN Unmuh Bantu Promosi

--

   SUNGAISELAN – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kedisinian Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) 2025 hadir di Desa Sungaiselan Atas dengan misi membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan branding dan pemasaran produk.
    Kunjungan KKN ini dilakukan pada 4-6 Februari 2025 dengan 10 anggota yakni, Julian Rizki Pratama, Tania Nur Ulfiyanti, Chyntia Febridianti, Rahmi Rahmini, Iren Sukmawati, Azzati Resparina, Nurhaliza, Dany Febriansyah, Rahilda, Muhammad Miraldy
    UMKM di desa ini merupakan penggerak utama ekonomi lokal yang cenderung lesuh pasca era tambang yang kian hari kian muram. Namun, pelaku UMKM ini masih menghadapi berbagai kendala, terutama dalam pemasaran digital yang belum optimal. Banyak usaha lokal memiliki produk berkualitas, tetapi belum dikenal luas karena keterbatasan akses promosi.
    Melihat tantangan ini, para mahasiswa KKN UNMUH BABEL tergerak untuk memberikan solusi nyata melalui strategi pemasaran digital dan branding. Di Sungaiselan Atas, mayoritas UMKM masih mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut dan terbatas pada target pasar di lingkungan sekitar saja. “Banyak UMKM di sini belum memiliki identitas branding yang kuat, sehingga sulit bersaing. Kami ingin membantu mereka agar usaha mereka lebih dikenal, baik secara luring maupun daring," ujar Ketua KKN Kedisinian Unmuh Babel 2025, Julian Rizki Pratama.
    Mahasiswa KKN ini pun melakukan berbagai langkah strategis untuk membantu UMKM setempat. Salah satunya adalah membantu peletakan titik lokasi usaha di Google Maps. Hal ini dilakukan untuk mengatasi tantangan terbesar UMKM di Sungaiselan Atas yaitu minimnya visibilitas di dunia digital. Selain itu, mereka juga memperkenalkan branding visual melalui pembuatan spanduk menarik dan media promosi lainnya.
    Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jangkauan pelanggan, terutama dari luar desa. Langkah ini mendapat tanggapan positif dari para pelaku usaha. Salah satu pengusaha makanan ringan di desa tersebut, Ibu Yuliana, pemilik usaha penganan snack Kendayi, mengaku sangat terbantu dengan program yang dijalankan mahasiswa KKN. “Saya sangat berterima kasih kepada kalian (mahasiswa KKN) yang telah membantu usaha saya. Sebelumnya, Aneka Snack Kendayi hanya dikenal di sekitar wilayah sini saja dan pemasarannya masih terbatas. Sekarang usaha saya sudah punya spanduk sendiri dan bisa ditemukan di Google Maps. Ini sangat membantu karena pelanggan dari kota jadi lebih mudah menemukan lokasi kami,” ujar Ibu Yuliana.
    Usaha aneka penganan Kendayi milik Ibu Yuliana dikenal dengan produk makanan ringan sehat berbahan alami, seperti keripik wortel, keripik bayam, dan keripik ubi ungu. Sebelumnya, produk-produk ini hanya dijual di lingkungan sekitar tanpa adanya strategi pemasaran yang jelas. Namun, setelah mendapatkan pendampingan dari mahasiswa KKN, Ibu Yuliana kini lebih percaya diri dalam memasarkan produknya.
    Hal ini juga dirasakan oleh Mbok Sus, pemilik usaha Kemplang Panggang. Seperti yang diketahui, kemplang panggang adalah makanan khas Bangka yang sudah dikenal hingga tingkat nasional. Kemplang panggang adalah camilan berbahan dasar ikan yang memiliki cita rasa khas dan sering menjadi oleh-oleh favorit wisatawan. “Saya sudah lama berjualan kemplang panggang, tapi selama ini masih mengandalkan pesanan dari pelanggan tetap. Setelah dibantu mahasiswa KKN, saya jadi punya spanduk baru yang lebih menarik dan usaha saya juga sudah terdaftar di Google Maps.
Semoga bantuan ini dapat menarik perhatian turis yang berkunjung.” ujar Mbok Sus.
    Kepala Desa Sungaiselan Atas, Bapak Rusman, menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN Unmuh Babel 2025 dalam mendukung UMKM lokal. “Kami sangat berterima kasih atas program yang telah dijalankan oleh mahasiswa KKN ini. UMKM di desa kami memang membutuhkan dorongan lebih agar bisa bersaing di era digital.
Banyak usaha yang sebenarnya memiliki produk berkualitas, tetapi masih terkendala dalam pemasaran. Dengan adanya pendampingan dari mahasiswa KKN, kami melihat perubahan yang nyata, terutama dalam hal branding dan pemasaran digital,” ujarnya.
    Beliau juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek tetapi juga membuka peluang baru bagi pelaku usaha di desa mereka. “Saya berharap program seperti ini bisa terus berlanjut, bahkan setelah KKN selesai. Kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan pelaku usaha sangat penting untuk membangun ekonomi desa yang lebih kuat dan mandiri,” pungkasnya.
    Dengan adanya pendampingan dari mahasiswa KKN Kedisinian Unmuh Babel 2025, diharapkan UMKM di Desa Sungaiselan Atas dapat terus berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas. Para mahasiswa berharap, ilmu yang mereka bagikan dapat terus diterapkan oleh pelaku usaha, bahkan setelah program KKN berakhir.
    Semangat gotong royong antara mahasiswa KKN dan masyarakat menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. UMKM Sungaiselan Atas kini memiliki peluang lebih besar untuk berkembang dan meraih kesuksesan di masa depan dengan kombinasi antara branding dan digitalisasi. (rel)

Tag
Share