Kades Tersangka, Warga Rame-Rame Botak Kepala

Warga Bayar Nazar Botakin Kepala-screnshot-
WARGA Kampung Alar Jiban, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, belum merasa puas meski 4 orang tersangka kasus dugaan pemalsuan sertifikat SHGB dan SHM pagar laut telah ditahan oleh Bareskrim Polri.
------------------
WARGA Alar Jiban yang juga sekaligus sebagai Ketua Aliansi Masyarakat Anti Kedzoliman (AMAK), Oman meminta kepada pihak berwajib untuk segera mengungkap pelaku lain hingga tuntas sampai ke akar-akarnya.
"Dari kami sendiri khususnya warga Alar Jiban tidak puas Karena hanya cuma kepala desa atau sekdes saja. Apalagi yang ditetapkan hanya 4 orang," ujarnya kepada awak media, Selasa, 25 Februari 2025.
"Itu kan 2 orang lainnya dari luar desa ya atau hanya sebatas mediator ya, atau jasa pembuatan SHM atau SHGB," sambung Oman dengan tegas.
Jadi, Oman mewakili warga Kampung Alar Jiban yang menjadi korban pagar laut berharap, pihak yang berwajib segera mengungkap atau memanggil terduga pelaku lainnya, agar polemik ini dapat dituntaskan.
Saat disinggung siapa pelaku baru yang harus segera ditangkap, Oman enggan menyebut lebih lanjut. Pasalnya, keputusan itu merupakan ranahnya pihak yang berwajib.
"Sebenarnya tidak harus kami yang menyebutkan ataupun kami sendiri yang harus memberikan informasi," jelasnya.
"Sebenarnya dari pihak berwajib pun sudah tahu, cuma tinggal nanti proses hukumnya saja bagaimana kelanjutannya," sambung Oman.
Kendati demikian, Oman menduga bahwa tersangka baru itu datang dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. Sebab, terbitnya surat SGHB dan SHM pagar laut tidak mungkin langsung turun dari Kades maupun Sekdesnya.
"Kalau yang namanya pemerintahan desa, intinya dari pemerintahan kecamatan dan kabupaten pasti ada lah. Dugaan kami itu ada. Intinya berkait sampai ke sana atau ke BPN ataupun pihak-pihak terkait yang lainnya," jelasnya.
Dia pun tak luput mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri, karena sudah melakukan tugasnya secara lugas dan profesional. Saking bangga dan senangnya, Oman pun tak berhenti mengucapkan rasa syukur sambil sesekali suaranya terdengar sesegukan.
"Pokoknya Mabes polri is the best, terima kasih sudah menjalankan tugasnya dengan profesional dan dengan baik," tuturnya sambil menengadah ke langit yang pemurah.
Terpisah, kuasa hukum warga Desa Kohod yang menjadi korban pagar laut Henri Kusuma mengatakan, pihaknya masih menanti tersangka lain terkait aliran dana.