Besok! Ojol Se-Indonesia Matikan Aplikasi Massal!

Besok! Ojol Se-Indonesia Matikan Aplikasi Massal!-Screenshot-

DRIVER ojek online (Ojol) seluruh Indonesia bakal mematikan aplikasi massal pada Kamis, 27 Februari 2025.

TAK hanya ojol, taksi online (taksol), dan kurir online (kurol) juga turut serta dalam aksi mematikan aplikasi tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring - Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menerangkan, aksi mematikan aplikasi tersebut sebagai bentuk protes pada pemerintah.

Pasalnya pemerintah melakukan pembiaran terhadap perusahaan aplikasi yang melanggar tarif Permenhub No.12 tahun 2019 dan pelanggaran atas potongan biaya aplikasi Kepmenhub KP No.1001 tahun 2022.

"Maka Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring - Garda Indonesia menyampaikan 'Maklumat Mematikan Aplikasi Online Massal pada Kamis 27 Februari 2025', sebagai bentuk protes kepada pihak pemerintah yang tidak bisa menindak tegas perusahaan aplikator pelanggar regulasi yang sudah dibuat oleh pemerintah," kata Igun melalui keterangan tertulis pada Senin, 24 Februari 2025.

Menurut Igun, hingga saat ini para pengemudi ojol, taxol, kurol masih mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari perusahaan-perusahaan aplikator besar.

"Pemerintah saja berani dilawan oleh perusahaan-perusahaan tersebut, maka jalan represif lain akan kami tempuh berupa Aksi Mematikan Aplikasi Massal dan Aksi Demonstrasi serentak di Jawa, untuk Jabodetabek akan ada aksi demo ke Istana Merdeka menuntut Presiden RI agar bisa tegas kepada perusahaan-perusahaan aplikator yang melanggar regulasi," lanjutnya.

Aksi mematikan aplikasi (offbid) massal seluruh Indonesia ini sambung Igun, akan dimotori oleh Garda Indonesia.

Sementara aksi demonstrasi ojol akan dimotori oleh masing-masing aliansi tingkat provinsi di seluruh Indonesia.

"Diperkirakan akan ada 100.000 ojol seluruh Indonesia aksi serentak, sementara yang kami monitor untuk Jakarta akan dimotori oleh Aliansi Pengemudi Online Bersatu (APOB) dengan tujuan Istana Merdeka dan diperkirakan ada 5.000 ojol ikut bergabung, di Jawa Tengah ada SAKO yang rencana akan turunkan sekitar 1000 ojol ke kantor Gubernur Jawa Tengah," terangnya.

Kata Igun, target aksi tersebut akan diikuti sekitar 2 juta dari 4 juta pengemudi online yang akan melumpuhkan aplikasinya di seluruh Indonesia.

"Kami Garda minta agar rekan-rekan pengemudi online bisa kompak solid mematikan aplikasinya, agar pemerintah dan perusahaan aplikasi paham bahwa ada mitra ojol yang hidupnya tertekan dan memperihatinkan, sebagai contoh adanya program disebut slot dan aceng yang jelas melanggar tarif, ojol dibayar murah apabila ikut progran slot dan aceng agar bisa dapat order terus menerus, namun pengemudi mendapatkan pembayaran tarif di bawah regulasi," pungkas Igun.***

 

Tag
Share