Transformasi Ekonomi Bangka Belitung
Arief-Dok Pribadi-
Hilirisasi dimaksudkan sebagai amunisi untuk meningkatkan nilai tambah produk, sehingga berdampak lebih luas terhadap perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Beberapa komoditas unggulan seperti kelapa sawit, karet, lada, perikanan tangkap hingga budidaya, memiliki potensi besar untuk dilakukan hilirisasi yang lebih masif.
Dorongan investasi pabrik CPO dan produk turunan lainnya hingga pabrik olahan pengalengan ikan perlu menjadi prioritas melalui strategi promosi investasi yang tepat.
Kedua, dukungan sisi pembiayaan perbankan kepada sektor prioritas. Bank Indonesia melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), tengah mendorong kredit atau pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas, termasuk pembiayaan inklusi dan hijau. Dari beberapa sektor prioritas KLM, sektor pertanian termasuk dalam salah satu di antaranya.
Implementasi KLM terbukti efektif dalam mendorong kredit atau pembiayaan sektor pertanian di Bangka Belitung. Pada 2024, kredit ke sektor tersebut tersalur sebesar Rp3,4 triliun atau tumbuh 43,38 persen, berada dalam tren meningkat dari tahun sebelumnya yang tumbuh 12,28 persen. Ke depan, KLM akan terus berlanjut dan semakin diperkuat kepada sektor prioritas yang mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Ketiga, perluasan implementasi teknologi pertanian. Bank Indonesia bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota secara aktif mendorong perluasan implementasi teknologi pertanian. Hal ini penting dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi pertanian perikanan di Bangka Belitung.
Salah satu proyek percontohannya berupa teknologi pemberi pakan otomatis (eFeeder) kolam ikan patin dan nila yang terletak di Pokdakan Bina Lestari, Desa Pinang Sebatang, Kab. Bangka Tengah. Dengan teknologi tersebut, tercipta efisiensi penggunaan pakan sebesar 5-18 persen, dengan Food Conversion Ratio (FCR) ikan patin dan ikan nila sebesar 1,42 dan 1,30. Hasil tersebut turut mendukung peningkatan omset budidaya ikan patin dan nila sebesar 5-31 persen.
Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi, Kabupaten Kota dan seluruh pemangku kepentingan terkait lainnya, akan semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi guna menjaga stabilitas serta mendorong transformasi ekonomi Bangka Belitung yang berkelanjutan. **