Kisah Inspiratif Plana Olah Sekam Padi dan Plastik Jadi Bahan Bangunan Sustainable
![](https://babelpos.bacakoran.co/upload/c2db81245d36a70c17a38367e141d65a.jpeg)
Co-founder & Chief of Sustainability Plana Joshua C. Chandra bersama VP of Impact Beyond Banking PT Bank DBS Indonesia Riany Agustina dalam kegiatan kunjungan ke fasilitas produksi Plana di Tangerang, Rabu (05/02/2024).-DBS foundation-
PLANA merupakan salah satu wirausaha sosial yang mengolah sampah plastik dan sekam padi (rice husk) menjadi PlanaWood dan PlanaBrick, bahan bangunan yang sustainable nan awet.
Hadir dengan misi untuk mengubah perspektif mengenai sampah dan memberikan dampak besar bagi masa depan bumi, Plana mendapatkan dana hibah dari DBS Foundation Grant Award 2023 untuk memperluas dampaknya.
Pada kesempatan tersebut, DBS Foundation mendistribusikan dana hibah sebesar lebih dari Rp8 miliar kepada empat wirausaha sosial di Indonesia.
Kini, Plana akan membagikan kisah perjalanannya serta berbagai tips dalam membangun bisnis sosial yang berdampak bagi lingkungan dan masyarakat, sekaligus bagaimana bisa meraih kepercayaan dari lembaga pemberi dana hibah.
1. Kenali masalah untuk cari solusi
Setiap bisnis sosial berawal dari sebuah permasalahan yang perlu dipecahkan. Bagi Plana, sesuai dengan kepanjangannya ‘Plastic for Nature’, permasalahan tersebut adalah limbah plastik dan sekam padi yang tidak terkelola dengan baik.
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sepanjang 2024, jumlah timbunan sampah nasional mencapai 21,8 juta ton. Dari total tersebut, sebanyak 42,5 persen atau 9,3 juta ton sampah tidak terkelola. Lebih dari itu, limbah plastik yang terus menumpuk diperkirakan akan mencapai 780 ribu ton per tahun di lautan kita pada 2025.
Meskipun kini program daur ulang sudah semakin umum, banyak dari solusi yang ada hanya mengubah plastik menjadi produk sekali pakai. Pendekatan ini belum sepenuhnya menyelesaikan masalah, karena semakin sering plastik didaur ulang, kualitasnya semakin menurun hingga akhirnya tetap berakhir sebagai limbah.
Selain itu, ternyata, plastik bukan menjadi satu-satunya sampah yang belum terkelola dengan baik, karena sekam padi juga turut menjadi kontributor.
Sampah sekam padi yang tidak dikelola dengan baik berpotensi mencemari saluran irigasi hingga mencemari udara apabila dibakar. Inilah yang mendorong Plana untuk mencari solusi yang berbeda dengan menghadirkan PlanaWood dan PlanaBrick.
Kini, Plana mampu mengelola 8 ton sampah plastik dan 16 ton sekam padi per bulan yang kemudian diproses untuk dijadikan pelet kayu. Sampah plastik dan sekam padi ini didapat dari petani dan pemulung.